Dalam semiotika, terdapat beberapa konsep penting, seperti Tanda (sign), Penanda atau yang menandai (signifier) dan Petanda atau yang ditandai (signified), yang merujuk pada hubungan antara tanda-tanda dan makna yang terkandung di dalamnya.
- Sign yaitu konsep kombinasi citra bunyi, apa yang dilihat /dipahami manusia
- Signifier merupakan bentuk fisik dari tanda-tanda, seperti kata atau gambar, sedangkan
- signified adalah makna atau konsep yang terkait dengan signifier.
Selain itu, semiotika juga memperkenalkan konsep mengenai denotasi dan konotasi, yang merujuk pada arti literal dan arti tersembunyi dari tanda-tanda.
Semiotika memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang linguistik, sastra, seni, media, dan budaya. Sebagai contoh, dalam analisis sastra, semiotika dapat digunakan untuk memahami makna dari simbol-simbol atau metafora yang digunakan dalam karya sastra. Dalam analisis media, semiotika dapat digunakan untuk memahami pesan-pesan yang disampaikan melalui gambar atau iklan.
Ranah-Ranah Semiotika
Dalam kesimpulannya, semiotik mencakup banyak ranah yang berbeda dan masing-masing mengkaji tentang aspek-aspek tertentu dalam penggunaan dan interpretasi tanda-tanda dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa dari contoh ranah tersebut adalah berikut;
- Semiotik Sastra: Ranah ini fokus pada penggunaan tanda-tanda dalam karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama, untuk mengungkapkan makna dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Contohnya, Puisi "The Waste Land" oleh T.S. Eliot: Puisi ini digunakan dalam semiotik sastra untuk menunjukkan bagaimana penggunaan tanda-tanda tertentu seperti gambaran padang pasir, bangkai, dan daun-daun kering dapat diinterpretasikan untuk mengungkapkan tema-tema tertentu seperti kerusakan lingkungan, kematian, dan kehancuran budaya.
- Semiotik Linguistik: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Semiotik linguistik mencakup studi tentang bahasa dan struktur bahasa, serta bagaimana tanda-tanda bahasa digunakan dan dipahami dalam komunikasi. Contohnya, penggunaan bahasa dalam iklan dapat mengandung tanda-tanda tertentu, seperti pemilihan kata yang membangkitkan emosi dan simbol-simbol yang memperlihatkan nilai-nilai tertentu.
- Semiotik Seni: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam seni, seperti gambar, lukisan, patung, dan karya seni visual lainnya. Semiotik seni mencakup studi tentang simbolisme dan bahasa visual yang digunakan dalam seni, serta bagaimana tanda-tanda tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan atau ide. Contohnya, dalam sebuah iklan produk minuman, gambar orang yang sedang menikmati minuman tersebut dapat diinterpretasikan sebagai simbol kepuasan dan kenikmatan.
- Semiotik Media: Ranah ini mempelajari tentang penggunaan tanda-tanda dalam media, seperti televisi, film, iklan, dan media sosial. Semiotik media mengkaji tentang bagaimana tanda-tanda media digunakan untuk mempengaruhi pemirsa dan pembaca, serta bagaimana tanda-tanda tersebut dipahami dan diinterpretasikan.
- Semiotik Budaya: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam budaya, termasuk dalam konteks nilai-nilai, norma, dan simbol-simbol budaya yang digunakan dalam masyarakat. Semiotik budaya mengkaji tentang bagaimana tanda-tanda budaya diproduksi, diadopsi, dan diinterpretasikan oleh individu dan kelompok dalam masyarakat. Contohnya, dalam sebuah acara adat, penggunaan warna dan simbol-simbol tertentu dapat memiliki makna dan pesan yang berbeda-beda dan dapat diinterpretasikan oleh masyarakat yang mengenal budaya tersebut.
     Â
Adapula 3 ranah semiotik lainnya, yaitu; Politik Budaya, Ranah Alam, Ranah Episteme.
- Politik Budaya: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda politik dalam budaya. Semiotik politik budaya berfokus pada studi tanda-tanda yang digunakan dalam memahami politik, termasuk tanda-tanda yang digunakan dalam kampanye politik, pidato politik, iklan politik, dan sebagainya. Tujuan dari semiotik politik budaya adalah untuk memahami bagaimana politik direpresentasikan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol, serta untuk membuka makna tersembunyi yang dapat mempengaruhi pandangan politik seseorang. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda politik dalam kampanye pemilu, seperti penggunaan warna, simbol, dan kata-kata tertentu untuk menarik perhatian dan mempengaruhi pandangan politik pemilih.
- Ranah Alam: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda yang digunakan dalam memahami alam. Semiotik alam berfokus pada studi tanda-tanda alam dan bagaimana tanda-tanda tersebut mempengaruhi pemahaman manusia tentang alam. Tujuan dari semiotik alam adalah untuk membuka makna tersembunyi dalam tanda-tanda alam, termasuk bagaimana tanda-tanda alam ini digunakan dalam berbagai tradisi dan kepercayaan budaya. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda alam seperti cuaca, bunga, dan bulan dalam upacara pernikahan atau perayaan yang digunakan untuk menunjukkan simbolisme dalam budaya tertentu.
- Ranah Episteme: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda dalam pengetahuan dan teori. Semiotik episteme berfokus pada studi tanda-tanda yang digunakan dalam memahami pengetahuan, teori, dan cara pandang manusia tentang dunia. Tujuan dari semiotik episteme adalah untuk membuka makna tersembunyi dalam tanda-tanda yang digunakan dalam pengetahuan dan teori, serta untuk memahami bagaimana tanda-tanda ini dapat mempengaruhi cara pandang manusia tentang dunia. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda dalam ilmu pengetahuan seperti simbol matematika, grafik, dan tabel untuk membantu memahami konsep dan teori tertentu, serta penggunaan bahasa dan terminologi khusus untuk menjelaskan konsep dan teori dalam disiplin ilmu tertentu.
  Â
Elemen-elemen komukasi semiotika
Eco Umberto mengidentifikasi delapan elemen atau komponen dalam semiotika komunikasi yang ia gambarkan sebagai berikut:
- Sumber (source) Sumber merujuk pada asal atau orang yang memulai komunikasi. Sumber bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi yang ingin mengomunikasikan pesan kepada penerima.
- Pengirim (transmitter) Pengirim merujuk pada orang atau organisasi yang mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Pengirim dapat berupa individu atau kelompok yang berkomunikasi melalui berbagai saluran komunikasi seperti surat, email, telepon, atau media sosial.
- Sinyal pengirim (gel suara) Sinyal pengirim atau gelombang suara adalah bentuk energi yang digunakan oleh pengirim untuk mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Contohnya adalah suara manusia yang ditangkap oleh mikrofon dan dikirimkan melalui jalur telepon atau media sosial.
- Saluran (channel) Saluran merujuk pada media atau jalur yang digunakan untuk mengirimkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima. Saluran bisa berupa media cetak seperti koran atau majalah, media elektronik seperti radio atau televisi, atau media digital seperti email atau aplikasi chat.
- Sinyal penerima (signal) Sinyal penerima adalah bentuk energi yang diterima oleh penerima dari pengirim melalui saluran. Sinyal penerima bisa berupa suara, gambar, atau teks.
- Penerima (receiver) Penerima adalah individu atau kelompok yang menerima pesan atau informasi dari pengirim melalui saluran komunikasi. Penerima bisa berupa individu atau kelompok yang berkomunikasi dengan pengirim melalui berbagai saluran komunikasi.
- Pesan (message) Pesan merujuk pada informasi atau pesan yang dikomunikasikan oleh pengirim kepada penerima melalui saluran komunikasi. Pesan bisa berupa informasi, perintah, ajakan, atau pandangan dari pengirim.
- Tujuan (destination) Tujuan merujuk pada tujuan atau sasaran dari komunikasi yang dilakukan oleh pengirim. Tujuan bisa berupa informasi yang ingin disampaikan kepada penerima, persuasi untuk mengubah sikap atau perilaku penerima, atau bahkan untuk menghibur penerima.
Dalam semiotika komunikasi, semua elemen ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem komunikasi. Eco Umberto menggunakan konsep ini untuk menjelaskan bagaimana pesan atau informasi dapat dikomunikasikan dari pengirim ke penerima melalui berbagai saluran dan media komunikasi.