"Maksud Rico?"
"Saat kamu jatuh, Rico kebingungan. Gimana cara membawamu kepinggir lapangan." Rico terdiam
"Lalu gimana caranya?" Ratih nampak penasaran.
"Ya, aku gotong badanmu sendirian."
"Ih, aku jadi malu." Ratih tersenyum, sambil menunduk.
"Saat itu Rico terpaksa memapah lengan mu. Habis Ratih lumayan berat."
"Ih, Rico mulai nakal ya." Sahut Ratih sambil mencubit lengan Rico.
Tidak terasa waktu sudah pukul 3 sore. Percakapan yang tidak lasim mereka lakukan mengalir begitu deras. Ucapan romantis terurai, seakan mereka sudah membangun mahligai cinta nan mesra.
Akankah itu terwujud? Hanya putaran waktu yang akan menjawab.