"Dari Ibumu, YUNITA."
Sampai disitu Winda tak tahan lagi. Ia menjerit histeris. Tangisnya membuat Ibu Mirzan berlari mendekati. Bu Mirzan memapah Winda dan memberinya minum.
Panggil Aku Guru, itu pesan terakhir yang terngiang di pikiran Winda. Malam itu, mata Winda lama tiada terpejam. Dia tak henti-henti lantunkan doa untuk kesembuhan Bu Yunita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H