Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Harus Memilih

12 Juli 2023   20:10 Diperbarui: 12 Juli 2023   20:18 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Wiguna Negara, Tabanan, Bali

"Ini bukan undian nonaaa. Kayak dapat hadiah ajaa. Iiih.. Duduk situ dulu. Malu, acara baru dimulai." Srik seakan kesel sambil menjungutkan bibirnya.

"Aduuh, emang susah mengalahkan Srik kalau diajak bersilat lidah." Pikir Anjani. Terpaksa Anjani duduk di sebelah kiri Jenar. Hatinya deg-degan. Anjani pura-pura asyik menonton hiburan. Ketika tampilan adik kelas melawak, Anjani serius menonton. Dalam hatinya Anjani was-was kalau Jenar bertanya soal cinta. Perasaan itu ternyata berpaut.

"Anjani. Kau suka ya nonton lawak.? Jenar bertanya, sambil menoleh.

Syukur...syukur...Jenar tidak bertanya soal cinta. Tapi, Anjani berpikir, kok pertanyaan Jenar kayak anak TK sih? Tapi Anjani menjawab. "Nggak begitu sih."

"Tapi, kamu senyum-senyum tadi."

Woow... ternyata Jenar memperhatikanku juga. Nggak nyangka. "Masak sih? Kamu lihat aku tersenyum? Jawab Anjani memancing.

"Lihatlah, karena aku mengagumimu. Kamu cantik." Kata Jenar tanpa sembunyi.

Perasaan Anjani melayang-layang. Tak nyangka, Jenar yang pendiam, kutu buku, bisa ucapkan sanjungan pada perempuan. Tapi jujur, Anjani pingin sekali memiliki Jenar.

"Ah, bisa aja kamu Jenar. Aku tak sebanding dengan teman wanita di kelasmu." Anjani memancing.

"Tapi bagiku, kamu Anjani yang lebih cantik." Kata Jenar sambil melirik Srik yang berdehem mengacaukan kosentrasi Anjani. Anjani menjimpit paha Srik. Srik mengerang bilang sakit. "Srik...Srik. kamu ada aja." Pikir Anjani.

"Jenar, aku seratus persen yakin kamu berbohong karena aku perempuan. Tahulah orang cantik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun