Mohon tunggu...
I Dewa Nyoman Sarjana
I Dewa Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - profesi guru dan juga penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamar Nomer 8 di Hotel Horison

11 Juli 2023   21:16 Diperbarui: 11 Juli 2023   21:24 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ririn menunduk. Rasa malu menyelimuti dirinya. Dia sadar terlalu emosi. Lalu dia mendekat, sambil perkenalkan diri dan meminta maaf. Ririn mengulurkan tangan.

"Namaku Ririn. Aku minta maaf terlalu lancang. Ternyata ibu seorang ningrat. Maafkan sekali lagi."

Mirah menyalami jemari Ririn. "Aku Mirah. Tidak usah berlebihan. Kehidupan di kampungku, Ubud biasa-biasa saja. Kami menerima pacarmu Tito bekerja di tanah puri, seperti bagian keluarga besar."

Ririn dan Tito bengong berdua. Mereka saling pandang. Tito sendiri juga tidak tahu, bahwa Mirah yang dilukisnya seorang ningrat.

"Silahkan kalau mau mampir di Puri ya. Saya mau pamit. Jaga diri baik-baik." Mirah lalu lalu pergi. Tinggallah Tito dan Ririn. Mereka saling pandang. Tiba-tiba Ririn memeluk Tito dan berucap. "Maafkan aku Tito. Aku telah menggores kenyamananmu bekerja disini. Aku terlalu lancang." Ririn memeluk erat pinggang Tito.

"Sudahlah. Tidak usah dipermasalahkan lagi. Semua sudah berlalu. Kita sama-sama salah."

Hari sudah malam. Ririn tidak mungkin bisa balik ke Bandung. Tito menawari Ririn tidur di galery.

Ada satu kamar yang biasa Tito tiduri. Biarlah aku tidur di luar. Pikir Tito.

Ririn akhirnya memutuskan tidur di galery Tito. Mereka berdua lelap dalam mimpinya.

Bali, 24 5 23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun