Ririn tersenyum memegang tangan Tito. Ia bergegas ke kamar mandi.
Sambil menunggu Ririn, Tito kembali keluar kamar.
Dia ingin menikmati rokok. Melintas bayang dalam pikirannya. "Pastinya Ririn sesuai dengan
harapanku. Putih bersih, pikir Tito. Belum habis satu batang rokok, Tito mendengar Ririn memanggilnya. Suaranya sedikit keras.
"To, ambilkan aku sikat gigi. Itu di atas meja". Terdengar suara Ririn keras memanggil Tito.
Tito coba memancing. "Ambil sendiri. Aku masih merokok!"
"Aku tak bawa pengganti. Please To."
"Ya, tunggu, masih sedikit saja."
Tito bergegas ambil sikat gigi. Tanpa pikir, Tito membuka pintu kamar mandi. Ririn gelagapan, karena tubuhnya hanya dililit sehelai anduk.
"Tito, apa-apaan nih? Kok nggak bilang-bilang." Ririn merasa risih dan malu. Dia nyelosor segera menutup pintu kamar mandi. Tito tersenyum melangkah kembali kelobi kamar.
Sementara Tito asik menikmati kopi dan rokok, Ririn berhias di kamar. Dia sengaja membiarkan Tito tidak tahu. Biar ada kejutan. Ririn melenggak-lenggok berkaca.