Mohon tunggu...
Devita Lucia Putri
Devita Lucia Putri Mohon Tunggu... Guru - Anak kampus

@devitalucia_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Peserta Didik Kelas 3 SD terhadap Pemahaman Membaca

3 November 2019   20:00 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:00 1915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pemahaman ini, seseorang mampu memberikan penilaian terhadap informasi yang didapatkan dari isi bacaan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.

Pada masa ini anak sudah mampu menyelesaikan masalah yang bersifat konkret. Selanjutnya yaitu perkembangan bahasa. Izzaty (2013:106) menyatakan bahwa anak lebih baik kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. 

Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Perkembangan bahasa dapat didukung dengan adanya kegiatan belajar membaca. Izzaty (2013:106) mengungkapkan bahwa:

Belajar membaca dan menulis membebaskan anak-anak dari keterbatasan untuk berkomunikasi langsung. Menulis merupakan tugas yang dirasa lebih sulit daripada membaca bagi anak. Cara belajar menulis dilakukan setahap demi setahap dengan latihan dan seiring dengan perkembangan membaca. 

Membaca memiliki peranan penting dalam perkembangan bahasa. Pada masa ini perubahan terjadi dalam hal anak berpikir tentang kata-kata. Mereka menjadi kurang terikat dengan kegiatan dan dimensi pengamatan yang berhubungan dengan kata, dan menjadi lebih analitis dalam hal penggunaan kata-kata.

Perkembangan kemampuan berbicara menjadi bagian penting dalam berkomunikasi. Pada masa ini anak belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. 

Anak memerlukan perbendaharaan kata yang banyak agar mampu mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Izzaty (2013:108) menyatakan bahwa kemampuan berbicara ditunjang oleh perbendaharaan kosa kata yang dimiliki. 

Perbendaharaan kosakata tersebut dapat dimiliki anak salah satunya melalui membaca. Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat terutama tentang ceritera-ceritera khayal seperti misalnya karya Anderson dan Grimm. Bacaan yang realistis mulai digemari terutama oleh anak laki-laki. 

Sifat ingin tahu pada anak laki-laki lebih menonjol daripada anak perempuan. Itulah sebabnya anak laki-laki cenderung menyukai buku tentang petualangan, sejarah, hobi, dan sport. 

Sebaliknya anak perempuan lebih menyukai ceritera-ceritera binatang, meskipun sifatnya lebih realistis dari sebelumnya yang berupa puisi, ceritera dari kitab suci dan sebagainya. Pada usia 10-12 tahun perhatian membaca mencapai puncaknya. Materi bacaan semakin luas. 

Anak laki-laki menyenangi hal-hal yang sifatnya menggemparkan, misterius, dan kisah-kisah petualangan. Anak perempuan menyenangi ceritera kehidupan seputar rumahtangga. Dari kegiatan membaca inilah anak memperkaya perbendaharan kata dan tata bahasa sebagai bekal untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain (Izzaty, 2013:108).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun