Mohon tunggu...
Devi Aristya
Devi Aristya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Novel Antologi Rasa

21 Februari 2018   19:01 Diperbarui: 21 Februari 2018   19:10 6705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut dibuktikan dalam kutipan" Di film itu, Robin Williams memerankan tukang cuci foto di semacam K-Mart atau Wal-Mart gitu, gue lupa nama to-kohnya siapa, tapi dia bilang begini: nobody takes picture of something they want to forget." Aku menatap Ruly. "Karena itu gue suka fotografi, Rul. Hidup ini udah susah. Tapi dengan kamera ini, gue bisa memilih mana yang mau gue ingat dan mana yang nggak." (hlm 163)

Keara digambarkan sebagai gadis kalangan atas yang hidupnya serba berkecukupan. Latar belakang kehidupan kota metropolitan juga menjadi salah satu pendukung gaya hidupnya. Clubbing, shopping dan makan di resto mahal adalah kebiasaan yang sering dia lakukan.  

"Dan malam itu, di tengah-tengah obrolan kami, ketika aku menyaksikan dia makan dengan nikmat di warung sederhana di pinggir jalan yang takkan mungkin kudatangi seumur hidupku kalau bukan karena dia, aku menghela napas panjang mendengarkan diriku sendiri berkata dalam hati" I want you so bad I'll go back on the things I believe."" (hlm 216)

Keara memiliki sifat mudah bergaul, santai dan peduli dengan sesama. Dia adalah wanita yang disegani para lelaki karena kecantikannya. Sebagai seorang wanita yang disegani tentu saja dia memiliki gengsi yang cukup tinggi.

"Keara, gila lo, beneran gila lo. Kepala gue mulai terasa ringan, dan Keara seperti malaikat paling cantik yang turun dari surga hanya buat gue." (hlm 82)

Ruly juga merupakan tokoh yang diceritakan dalam novel ini. Ruly adalah lelaki yang dicintai Keara sejak pertemuan mereka pertama kali, tapi sayangnya Ruly mencintai Denise yang sudah menikah.  Dalam novel ini, Ruly diceritakan sebagai lelaki ganteng yang gila olahraga.

Dia juga lelaki yang super workaholic. "And there was Ruly, tiba-tiba muncul di samping mobilku, memanggul tas olahraga, rambut dan wajahnya masih terlihat basah." Eh, Rul, baru selesai rapat gue," aku menoleh dan terse-nyum padanya." Elo dari mana? Lembur lagi?"" (hlm 43)

Harris merupakan tokoh yang diceritakan sebagai lelaki playboy yang suka bermain dengan wanita. Sama halnya dengan Keara, Harris juga penikmat dunia malam kota metropolitan. Hal yang tidak pernah disadari Keara adalah betapa Harris mencintainya, yang ia tau hanya Harris adalah sahabat terbaiknya.

"Nggak dengan semuanya, cuma dengan Kinar. Hey, can you blame me? Gue dicuekin seharian, Kinar" tersedia", masa gue tolak." Kinar, ya? Atau Luna? Atau Sophie? Idih, ngapain juga gue ngabsen cewek-cewek lo gini."" (hlm 56)

Denise, tokoh yang diceritakan sebagai wanita yang feminim, santun dan kemanja-manjaan membuat Ruly jatuh hati kepadanya, sayangnya Denise sudah menikah. Ia juga sahabat Keara, Harris dan Ruly. Dalam novel ini bisa dikatakan bahwa Denise hanyalah tokoh pembantu. Denise adalah sosok yang alim, penyabar, menerima apa adanya. Meskipun banyak masalah yang menghampirinya dia tetap teguh pada pendiriannya.

"Denise yang sangat feminin, santun, dan kemanja-manjaan itu adalah satu-satunya sosok perempuan sempurna? Atau Ruly memang sudah menempatkan dirinya sebagai malaikat pelindung Denise sejak dulu, sehingga ketika Denise datang menangis padanya karena suaminya yang tinggal di kota berbeda karena pekerjaan mereka---selingkuh, Ruly menyambut dengan tangan terbuka?" (halaman 98)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun