Mohon tunggu...
Devi SetyaPrastika
Devi SetyaPrastika Mohon Tunggu... Lainnya - Dengan saya sendiri

Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjemah Al Quran Menggunakan Metode Safinda dan Praktiknya

1 November 2021   07:00 Diperbarui: 1 November 2021   07:27 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu bayan: majaz, isti’arah dan kinayah

 

Ilmu badi’ : muhassinat lafdhiyah dan maknawiyah. 

Penerapan pembelajaran terjemah Al-Qur’an metode PPTQ Safinda dibagi menjadi tiga metode yaitu metode ladzi, metode qawaid, dan terakhir metode tafsir ringkas ( dokumen materi presentasi pelatihan ). 

Metode lafdzi di khususkan untuk materi tingkat dasar yaitu mulai dengan materi kosa kata Al-Qur’an dan teknik dasar menerjemahkan dengan materi klasifikasi isim jamid. 

Sedangkan metode qawaid untuk materi pada tingkat menengah ialah mulai dengan materi kalimat mabni dan mu’rab , kalimat-kalimat yang berawal nashab, jar dan jazam. Dan metode yang terakhir atau yang ketiga adalah metode tafsir ringkas diperuntukkan untuk materi pada tingkat atas yaitu materi ilmu balaghah yang meliputi ilmu ma’ani, ilmu bayan dan ilmu badi’.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Zainuddin yang diselenggarakan di Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiin Sidomulyo Batu Malang ditemukan beberapa tahapan-tahapan  yang dilakukan guru dalam pembelajaran terjemah Al-Qur’an yang menggunakan metode PPTQ safinda ini, tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah; tahapan pertama, guru membaca setiap kata yang berada di dalam ayat Al-Qur’an lalu diikuti oleh santri atau  peserta didik. 

Tahapan kedua, guru bersamaan dengan peserta didik membaca kosa kata dalam Al-Qur’an secara bersama-sama  dengan menyebutkan nahwu dan sharaf dari kosa kata itu. Tahapan  ketiga, santri atau peserta didik membaca kosa kata dalam Al-Qur’an serta diikuti dengan terjemahannya yang dibacakan oleh guru langsung. Tahapan keempat, peserta didik membaca bersama-sama satu ayat penuh beserta artinya. 

Tahapan kelima, guru memberikan kesempatan atau menunjuk langsung peserta didik untuk membacakan keseluruhan materi yang telah disampaikan oleh guru yaitu tentang bacaan kosa kata dalam ayat Al-Qur’an beserta terjemahannya. Tahapan keenam, guru menjelaskan dan mendeskripsikan makna yang ada di dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah dipelajari bersama.

Tahapan-tahapan pembelajaran terjemah Al-Qur’an metode PPTQ Safinda ini guru difasilitasi atau dibantu oleh berbagai media yang telah disediakan oleh lembaga atau yayasan . Seperti kamus lafadz alquran dan media lembar Al-Qur’an. Media ini dikenakan saat pelatihan menerjemahkan Al-Qur’an yang diawali dari Qur’an surat Al-Fatihah lalu juz pertama yang ada di sebagian Qur’an surat Al-Baqarah. 

Media lembar ini berisi ayat-ayat suci Al-Qur’an yang ditandai dengan warna merah dengan artian kosa kata yang belum tau arti maknanya . Oleh sebab itu, kosa kata yang sudah dipelajari di ayat sebelumnya maka tanda merah pada ayat selanjutnya sudah tidak ada lagi sehingga semakin banyaknya materi yang sudah dipelajari maka semakin sedikit tanda merah pada kosa kata  di dalam Al-Qur’an. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun