Mohon tunggu...
Devi SetyaPrastika
Devi SetyaPrastika Mohon Tunggu... Lainnya - Dengan saya sendiri

Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terjemah Al Quran Menggunakan Metode Safinda dan Praktiknya

1 November 2021   07:00 Diperbarui: 1 November 2021   07:27 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerjemahan dengan metode penafsiran, metode ini berusaha menerangkan dan menjabarkan makna yang tercantum dalam teks bahasa asli dengan menggunakan bahasa yang dikehendaki atau yang dituju.

 

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya terjemah merupakan suatu cara atau metode alih bahasa dari bahasa asal suatu kata ke dalam bahasa sasaran dengan maksud akan dapat mempermudah pemahaman orang lain terhadap apa yang kita bicarakan. Selain itu terjemah juga memiliki klasifikasinya yakni terjemah kata, makna sehingga nanti memunculkan lagi berbagai macam metode atau cara bagaimana menerjemahkan dengan baik dan tetap sesuai struktur kalimat yang ada sehingga tidak mengurangi jumlah kalimat atau maksud dari makna dari bahasa asal. Metode terjemah Al-Qur’an merupakan cara dalam mengalih bahasakan bahasa Al-Qur’an yakni bahasa Arab kedalam bahasa lain untuk memberikan pemahaman kepada si pembaca atau si pendengar tentang lafadz-lafadz dari ayat-ayat Al-Qur’an.

 

B. Sejarah Metode PPTQ Safinda

Yayasan Safinatul Huda memiliki Metode terjemah Alquran yang merupakan bagian dari program pelatihan terjemah Al-qur.an (PPTQ). Pendiri atau pencetus dari metode PPTQ Safinda ini adalah Ustadz Choirul Anam pada tahun 2006 . beliau merupakan ketua dari Yayasan safinatul  huda. Pengembangan dan pelaksanaan dalam metode atau cara terjemah Al-Qur’an ini memberikan banyak bantuan kepada masyarakat atau orang-orang yang akan memahami dan mendalami makna Alqur’an dengan cepat dan tepat. Hingga sekarang metode terjemah ini sudah tumbuh dan berkembang tidak hanya di wilayah Surabaya dan sekitarnya, namun juga di kota - kota dan di kabupaten- kabupater seluruh Indonesia, informasi mengenai data terakhir pelaksanaan metode PPTQ Safinda ini sudah diadakan di 45 kota atau kabupaten Se indonesia. Dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun metode PPTQ Safinda sudah bisa diterima dan bermanfaat bagi masyarakat- masyarakat Indonesia yang ingin belajar menerjemahkan Al-Qur’an dan memahami maksud atau makna dari lafadz-lafadz Al-Qur’an.

 

Selain penyebaran metode safinda ini cukup pesat diberbagai daerah Nusantara, pada tahun 2016 saja metode ini sudah mencapai angka 1975 anggota kelompok atau yang terdaftar pernah mengikuti pelatihan program terjemah Alquran safinda ini, banyaknya anggota kelompok tersebut menjadi sangat penting karena angka tersebut menunjukkan rasa minat dan ketertarik masyarakat untuk mengikuti pembelajaran serta pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan safinda melalui cabang perwakilan yang berada di daerah-daerah.

 

Menurut hasil perhitungan dari penelitian yang dilakukan oleh Insiyah pada tahun 2018, ia memperoleh informasi dan data bahwa alasan dan motivasi diadakannya program pembelajaran terjemah Alqur’an dengan metode PPTQ Safinda ini adalah adanya realita dan fakta bahwa pembelajaran Al- Qur’an di Indonesia  hanya sebatas belajar ilmu tajwid , tilawah, serta makhrijul huruf saja sehingga memberikan kesan kepada masyarakat bahwasanya belajar Al-Qur’an hanya mempelajari tiga aspek itu saja.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun