Mohon tunggu...
Devi SetyaPrastika
Devi SetyaPrastika Mohon Tunggu... Lainnya - Dengan saya sendiri

Banyuwangi, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prinsip-prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar

21 Mei 2021   14:51 Diperbarui: 21 Mei 2021   15:20 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bahan ajar merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran karena tanpa adanya bahan ajar yang akan di sampaikan oleh guru maka sebuah pembelajaran tersebut tidak akan terealisasikan.   

Bahan ajar atau yang sering disebut dengan materi pembelajaran  merupakan serangkaian pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dipelajari oleh peserta didik dan disusun dengan sistematis yang menampilkan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, sehingga terwujudnya pelaksanaan serta target yang ingin dicapai dari sebuah pembelajaran.  

Sedangkan sumber belajar  merupakan segala sesuatu yang memudahkan dan daya yang dapat dimanfaatkan guru dalam sebuah pembelajaran yang dari sesuatu tersebut diperoleh pengetahuan, informasi, keterampilan, serta pengalaman yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran yang tujuannya meningkatkan efesiensi dan efektivitas dari tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Semua program pasti memiliki tujuan yang akan diraih dan memiliki fungsi dalam penggunaanya. Sama halnya seperti bahan ajar, bahan ajar ini juga memiliki tujuan yang hendak dicapai diantaranya,

1. Menyiapkan bahan ajar yang sesuai kurikulum dengan memutuskan dan melihat kebutuhan dari peserta didik. Maksudnya disini adalah guru dapat pemilihan bahan ajar dengan memperhatikan karakteristik serta lingkungan sosial yang ditempati oleh pelajar tersebut. Guru dapat memakai bahan ajar berupa audio visual, visual serta audio tergantung pada kebutuhan-kebutuhan peserta didiknya.

2. Menolong peserta didik dalam mencari refrensi selain dalam buku yang terkadang sukar didapatkan.

3. Memudahkan serta menjadi pedoman yang dijadikan landasan  dalam guru melaksanakan proses pembelajaran seperti halnya, 

  • a. Guru dapat menggunakan media ajar yang sesuai dengan karakter materi sehingga materi benar-benar tersampaikan dengan baik.
  • b. Untuk mengantisipasi adanya kesenjangan waktu, indra, serta ruang pembelajaran
  • c. Menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar.
  • d. Memudahkan guru dalam berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan peserta didik dengan lingkungan sekitar.
  • e. Pedoman untuk memberikan stimulus, pengalaman, dan tanggapan yang sama kepada setiap peserta didik.

4. Menjadikan patokan pengukuran atau yang sering disebut evaluasi pembelajaran, guna mengetahui potensi yang telah terbentuk dari proses belajar mengajar seperti kemampuan pemahaman peserta didik yang diuji melalui pelatihan-pelatihan yang terdapayt pada bahan ajar.

Bahan ajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam keberlangsungan pembelajaran, bahan ajar ini berguna dalam mengarahkan kegiatan serta menjadi isi materi  yang akan diajarkan oleh guru di dalam pembelajaran. 

Fungsi bahan ajar sendiri dalam ranah peserta didik yaitu sebagai pedoman serta inti materi yang harus dipelajari. Fungsi bahan ajar menurut strategi dalam proses pembelajaran dibagi menjadi tiga, yakni klasikal (pembelajaran bersama-sama didalam kelas), individu (belajar secara mandiri), dan pembelajaran yang diselenggarakan secara berkelompok

Manfaat yang didapatkan oleh guru

1. Menghemat waktu jalannya pembelajaran. maksudnya dengan adanya bahan ajar yang telah ditetapkan, guru tidak lagi kebingungan akan memberikan informasi kepada peserta didik karena  informasi pengetahuan telah tercantum didalam bahan ajar tersebut.

2. Bahan ajar menjadi sarana untuk melancarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Maksudnya tanpa adanya bahan ajar yang akan dibahas maka pembelajaran tidak akan terlaksanakan karena tidak ada topik yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik.

3. Menyelenggarakan keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran, maksudnya dengan adanya bahan ajar sebuah pembelajaran akan tersusun dan terperincih sehingga kondisi kelas akan kondusif dan setabil.

4. Bahan ajar menjadi pedoman guru dalam merealisasikan sebuah pembelajaran dengan bahan ajar guru dengan mudah memberikan materi kompetensi yang semestinya diajarkan.

5. Dengan bahan ajar, guru dapat mengadakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui pencapaian pemahaman peserta didiknya.

Manfaat yang didapatkan oleh peserta didik

1. Dengan adanya bahan ajar, memudahkan peserta didik dalam belajar mandiri. Hal tersebut terjadi karena materi yang harus dipelajari peserta didik sudah termuat pada bahan ajar tersebut yang dapat diulang-ulang dalam mempelajarinya.

2. Tidak adanya batasan dalam belajar atau dalam bahasa lain peserta didik bebas belajar dimana saja dan kapan saja karena materi telah mereka pegang.

3. Peserta didik tidak membutuhkan fasilitator yakni guru.

4. Dalam belajar, peserta didik mendapatkan kebebasan dalam  menguasai materi sesuai dengan kapasitas kecepatan penyerapan pengetahuan mereka.

5. Peserta didik dapat mengajak materi ajar yang mereka inginkan

6. Dengan adanya bahan ajar yang dapat dibawa kemana-mana, peserta didik dapat membiasakan membaca materi yang telah ditentukan ataupun yang mereka inginkan.

Pembelajaran akidah akhlak adalah upaya secara sadar dan terencana dalam penanaman keyakinan didalam hati individu  sesuai dengan syariat dan ajaran islam yang dengannya dapat diimplementasikan melalui pengamalan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari kepada Allah SWT, sesama manusia dan lingkungan. Pembelajaran ini sangatlah penting diadakan dalam sekolah karena dengannya membentuk karakter peserta didik dan psikologis mereka.

Permenag No, 2 Tahun 2008 disebutkan mengenai tujuan dari pembelajaran akidah akhlak yakni memberikan kecakapan dasar kepada peserta didik tentang akidah islam untuk mengatur dan memupuk kehidupan beragama sehingga peserta didik menjadi individu yang bertakwa dan beriman kepada sang pencipta yakni Allah SWT. Kepada manusia lain serta lingkungannya.

Pembelajaran akidah akhlak diterapkan untuk menciptakan sikap peserta didik yang bermoral, memiliki tingkah laku yang mulia atau baik, sopan, bijaksana, beradab dan berbudi pekerti luhur. Jadi pembelajaran ini diadakan untuk melatih tiga aspek pada peserta didik yakni aspek kognitif anak (pengetahuan tentang akidah akhlak), aspek afektif (memupuk sikap yang baik kepada peserta didik), serta aspek psikomotorik ( keterampilan atau implementasi dari pengetahuan akidah akhlak, contohnya mengimplementasikan akhlak-akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak buruk).

Pembelajaran akidah akhlak diadakan pastilah memiliki fungsi  yang hendak dicapai sebagai berikut:

1.         Pengembangan yakni memupuk serta mengembangkan ketakwaan dan keimanan peserta didik kepada Allah SWT. Serta mengoptimalkan akhlak baik pada diri peserta didik  di dalam lingkungannya.

2.         Perbaikan, pastilah tidak ada orang yang sempurna, setiap orang memiliki kesalahan-kesalahan dan kelemahan-kelemahan yang harus dibenahi sehingga dengan adanya pembelajaran akidah akhlak ini untuk membenahi keimanan alam diri peserta didik.

3.         Upaya pencegahan yang diberikan pendidik kepada peserta didik dari perilaku ataupun hal-hal yang negatif dalam lingkungan apa lagi pada masa globalisasi yang membutuhkan filter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

4.         Pengajaran, berarti menyalurkan informasi keislaman, keimanan dan akhlak kepada peserta didiknya.

5.         Menyesuaikan mental psikologis peserta didik melalui pembelajaran akidah akhlak.

6.         Menanamkan nilai-nilai keislaman sebagai pedoman untuk meraik kesuksesan dunia akhlirat.

7.         Proses penyaluran kepada peserta didik untuk meresapi materi ajar akidah akhlak pada jenjang- jenjang yang lebih tinggi

Pembelajaran akidah akhlak memiliki tiga ruang lingkup yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada sesama manusia, akhlak terhadap lingkungan.

Sebuah tujuan dari pembelajaran merupakan asas dalam menyusun dan memilih bahan ajar. Dalam pengembangannya ada dua aspek yang bersifat dasar yakni skup yang berarti ruang lingkup yang relevan dalam mengantarkan pembelajaran terhadap tujuan pembelajaran itu sendiri. Dan  sequence yang artinya tahapan urutan tingkatan bahan ajar (mana bahan ajar yang didulukan dan  mana bahan ajar yang diakhirkan).

Dalam penyusunan bahan ajar terdapat prinsip-prinsip dalam pemilihan bahan ajar diantaranya yaitu prinsip (asas) relevansi, prinsip (asas) konsistensi, dan prinsip kecakapan. 

Prinsip Relevansi

Relevansi sering juga disebut keterkaitan atau hubungan, yang dimaksud disini adalah materi yang diajarkan oleh guru harus memiliki hubungan dengan materi kurikulum yang telah ditetapkan. Contohnya bilamana materi kurikulum yang tercantum pada SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) membahas mengenai fakta dan konsep, maka materi yang diajarkan harus mencakup materi fakta dan konsep pula sehingga tercapai sebuah hubungan antara materi ajar dan kurikulum yang telah ditetapkan.                                                

Prinsip Konsistensi

Kosistensi memiliki arti ketetapan atau keajegan, maksudnya materi pembelajaran harus tepat sesuai kompetensi dasar. Bilamana kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik itu terdapat 4 unsur maka semuanya harus dikuasai. Contohnya dalam materi akidah akhlak tentang akhlak terpuji dan tercela meliputi menghayati nilai-nilai akhlak terpuji dan tercela, memahami dalil-dalil tentang akhlak terpuji dan tercela, menampilakan perilaku akhlak terpuji dan menjauhi perilaku akhlak tercela, memahami tujuan dan fungsi dari  pembelajaran akhlak terpuji dan akhlak tercela .Sehingga  dimaksudkan materi pembelajaran harus sesuai dan tidak melebihi dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Prinsip Kecukupan

Kecukupan materi pelajaran, maksudnya bahan ajar atau materi tidak boleh kurang atau lebih dari ketetapan yang telah tercantum pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dibuat. Materi yang diberikan oleh guru harus sejalan dan searah dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar tidak boleh menyeleweng dari itu. 

Dalam pemilihan bahan ajar guru harus mengerahui kriteria bahan ajar itu yang tercantum pada standar kompetensi serta kompetensi dasar sehingga bahan ajar atau materi yang akan diajarkan benar-benar akan mengoptimalkan proses untuk menciptakan tercapainnya  standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditujukan.

Setelah ngengetahui kriteria dari bahan ajar tersebut guru memulai langkah-langkah dalam memilih bahan ajar yang meliputi.

Menentukan aspek-aspek yang terkandung atau tercantum pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi rujukan. Aspek-aspek tersebut harus ditentukan karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memiliki perbedaan jenis materi ajar yang berbeda-beda dalam membantu proses pembelajaran.

Menentukan jenis-jenis materi

Jenis-jenis materi disini dibedakan menjadi tiga yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), serta aspek psikomotorik (keterampilan). Pada aspek dapat diperincil lagi menjadi materi fakta, materi konsep, materi prosedur, dan  materi prinsip. Aspek afektif seperti memberikan respon, penerimaan dan penghargaan, penghayatan serta penilaian. Aspek psikomotorik seperti gerakan atau usaha awal, semi rutin serta rutin.

Penjelasan dari materi pada aspek kognitif yaitu:

Materi fakta: materi yang meliputi nama-nama tempat, nama orang, nama objek, pristiwa sejarah, komponen-komponen pada benda atau bagian, dan lain-lain. 

Materi konsep: materi yang meliputi definisi, pengertian, hakikat sesuatu, dan inti dari isi informasi. 

Materi prosedur: materi ini meliputi langkah-langkah atau urutan dari sebuah peristiwa atau pekerjaan. Contohnya langkah-langkah pembuatan mie instan, pembuatan telur mata sapi dan sebagainya. 

Materi prinsip: meliputi rumusan-rumusan, dalil-dalil, paradigma (kerangka berfikir), teorema (ide yang diterima sebagai kebenaran).

Memilih jenis bahan ajar yang berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dituju. Setelah memilih jenis-jenis materi diperlukan juga strategi, metode, media atau alat dan proses evaluasi yang berbeda-beda. Contohnya saja mengajarkan materi fakta maka stategi yang diperlukan adalah hafalan, sehingga menggunakan metode jembatan keledai atau yang sering disebut jembatan ingatan. Mengajarkan materi prosdur guru dapat menggunakan metode demonstrasi atau praktek.

Memilih sumber atau refrensi dalam mengambil bahan ajar atau materi. Dalam memilih sumber belajar atau sumber bahan ajar telah disediakan pada jurnal, majalah, koran, media visual maupun audio visual dan internet serta sumber lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun