Mohon tunggu...
Deva Risma
Deva Risma Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah healing terbaik

Menulis agar kamu menjadi waras

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki di L300

23 Agustus 2021   14:19 Diperbarui: 23 Agustus 2021   14:24 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kala semua penumpang menikmati makan siang. Di sebuah rumah makan paling fenomenal dengan masakan khas  Barat Selatan Aceh. Kebetulan, kali ini semua penumpang duduk di meja panjang. Sehingga semua berkumpul menikmati makanan yang diambil sendiri di depan.

Aku memilih ikan sambal dan sayur asam. Di sampingku ada yang memilih kerang lado, cumi tumis asam. Kami sesama penumpang menjadi semakin akrab. Akhirnya, sopir juga bergabung ke meja panjang yang biasa dipilih oleh rombongan keluarga.

"Adek sering berpergian sendirian?" tanya Ibu bermata sipit itu. Beliau duduk di sampingku dengan suaminya.

"Iya, Bu," sahutku sekenanya sembari memamerkan senyum terbaik.

"Tidak takut bepergian sendiri-sendiri, Dek?" dia menoleh sembilan puluh derajat kepadaku.

"Tidak, Bu. Kebetulan saya sudah langganan sama travel 'bersaudara' ini," jawabku lagi.

"Oh begitu, memangnya orang tuanya tidak khawatir anak gadis pulang pergi sendirian?" pertanyaannya membuatku merasa tidak nyaman. Aku masih terdiam.

"Apalagi adek duduk di depan dekat sopir! Sopir itu kadang-kadang nakal, Dek!" serunya tiba-tiba sambil melihat kiri-kanan.

Aku tersenyum kecut, "Tidak, Bu. Sopir di dua saudara terkenal baik-baik. Mereka tidak macam-macam sama penumpang. Saya bahkan sudah setahun ini berlangganan di travel ini. 

Apalagi mereka selalu berhenti setiap masuk waktu salat. Obrolan mereka juga sopan-sopan!" aku sedikit membela diri dan para sopir. Memang bukan hal yang asing. Kalau sopir sering dianggap nakal dengan penumpang perempuan, apalagi anak gadis sepertiku.

"Memangnya adek kenapa pulang pergi!" tanya Perempuan yang mengenakan baju merah jambu dengan penutup kepala warna senada. Pakaiannya cukup menunjukkan seorang muslimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun