Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi, cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan
Kurang berempati dan memiliki toleransi yang rendah terhadap orang lain
Merasa memiliki kekuasaan tinggi sehingga akan terus melakukan bullying.
Dampak Bullying bagi yang Menyaksikan
Bullying juga bisa berdampak bagi orang yang menyaksikannya. Salah satu dampaknya yaitu membuat dia berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang diterima secara sosial sehingga dia hanya diam ketika melihat tindakan bullying.
Selain itu, dampak lain yang dirasakan bagi orang yang menyaksikan bullying adalah bisa menimbulkan rasa ketertarikan untuk bergabung dengan pelaku bullying karena asumsinya mengenai bullying seperti yang disebutkan di atas.
Faktor Penyebab Terjadinya Bullying
Mengutip dari jurnal Universitas Padjajaran yang berjudul Faktor yang Mempengaruhi Remaja dalam Melakukan Bullying, disebutkan bahwa faktor penyebab terjadinya bullying menurut Ariesto (2016) adalah sebagai berikut:
a. Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah seperti orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan. Hal tersebut yang menyebabkan anak melakukan bullying.
b. Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anak-anak sebagai pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain.
Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah. Sering memberikan masukan negatif pada siswa, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah.
c. Faktor Kelompok Sebaya
Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, kadang kala terdorong untuk melakukan bullying.
Beberapa anak melakukan bullying karena ingin membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
d. Kondisi lingkungan sosial