Oksitosin, juga disebut hormon pelukan (yang meningkat ketika kita memeluk dan mencium pasangan), memainkan peran penting dalam menciptakan dan menjaga kepercayaan dalam suatu hubungan.
Para ilmuwan berpikir bahwa kekurangan hormon itu bisa menjadi pemicu seseorang berselingkuh.
Dalam satu percobaan, beberapa pria yang sudah menikah disuntik dengan oksitosin, berkenalan dengan seorang wanita yang menarik, dan mengatakan bahwa mereka bisa mendapatkan sedekat mungkin dengan yang mereka inginkan.
Partisipan yang mendapat dosis hormon justru semakin menjaga jarak dengan wanita menarik itu. Sementara, partisipan yang tak mendapat dosis hormon itu justru mendekati perempuan menarik tersebut.
RASA MARAH
Perselingkuhan bisa saja terjadi hanya karena sebuah kemarahan murni, tidak ada sangkut paut dengan masalah lain. Banyak yang mengaku selingkuh karena untuk melampiaskan kemarahan. Entah karena ingin membalas dendam pada pasangan yang sudah lebih dulu berselingkuh atau mungkin hanya karena melampiaskan rasa menyebalkan dan kesal terhadap pasangannya.
INSECURE DENGAN PASANGAN
Mungkin terdengar lucu, perasaan minder terhadap pasangan sendiri entah kenapa malah menjadi pencetus keinginan berselingkuh. Rasa minder biasanya muncul saat seseorang tidak lagi percaya dengan dirinya sendiri. Ini disebabkan oleh berbagai hal, seperti status sosial pasangan. Adanya rasa minder yang berkembang menjadi insecure akan kemampuan diri sendiri. Hal ini bisa saja menjadi faktor untuk mencari pengakuan dari pihak ketiga atau yang bukan pasangannya. Dengan begitu, timbulah keinginan untuk berselingkuh dengan orang ketiga yang membuat diri yakin akan kemampuan yang dimilikinya, tanpa harus bermuka dua di depan pasangan.
Apa pun alasan yang melatar belakangi terjadinya perselingkuhan, Â hal tersebut tentu bukan hal yang dapat dibenarkan.
Lalu, bagaimana kita bisa tahu pasangan kita berselingkuh?
Dikutip dari halaman Ultravoucher.co.id ada beberapa tanda-tanda yang bisa saja menjadi indikasi bahwa pasangan melakukan perselingkuhan.