Mohon tunggu...
Desynta Nurmilasari
Desynta Nurmilasari Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa Psikologi Konseling (Bimbingan dan Konseling)

Saya merupakan seorang mahasiswa psikologi konseling Universitas Negeri Surabaya. Sebagai seorang Mahasiswa Psikolog konseling yang berdedikasi, saya berkomitmen untuk membantu individu mencapai kesejahteraan mental dan emosional mereka. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dalam psikologi dan pengalaman praktik yang luas, Saya menyediakan dukungan yang empatik dan berbasis bukti untuk klien saya. Saya memiliki pengalaman dalam menangani berbagai isu, termasuk kecemasan, depresi, stres, hubungan interpersonal, dan pengembangan diri. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, Saya dapat melakukan pendekatan yang berpusat pada klien. Saya tertarik untuk terus belajar dan berkembang dalam berkontribusi pada bidang kesehatan mental dan mencari kesempatan untuk bekerja dalam lingkungan yang menantang dan inspiratif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Antarpribadi: Memahami Hubungan dan Perbedaannya

7 Januari 2025   07:35 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:59 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Komunikasi adalah elemen fundamental dalam kehidupan manusia, baik dalam konteks personal maupun Kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi memainkan peran kunci dalam menyampaikan informasi, membangun hubungan, dan mencapai berbagai tujuan. Baik individu maupun kelompok sangat bergantung pada efektivitas komunikasi untuk mencapai kesuksesan. Penelitian McKinsey Global Institute pada tahun 2020 menemukan bahwa dalam suatu organisasi yang mendorong komunikasi baik di antara anggota timnya, produktivitas dapat meningkat sebanyak 25%, sedangkan dalam hubungan antarpribadi, komunikasi yang efektif terbukti memperkuat ikatan emosional dan kepercayaan.

Dua bentuk komunikasi yang sering digunakan adalah komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi. Keduanya memiliki fungsi, karakteristik, dan dampak yang berbeda, namun saling melengkapi dalam membangun interaksi yang harmonis. Komunikasi organisasi memiliki fokus pada lingkup formal dan terstruktur, mendukung pencapaian tujuan kolektif seperti yang ditemukan dalam laporan Towers Watson (2020) bahwa komunikasi internal yang baik meningkatkan keberhasilan proyek sebesar 47%. Di sisi lain, komunikasi antarpribadi lebih bersifat personal, berfokus pada hubungan emosional, dan memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan serta menyelesaikan konflik di tempat kerja maupun kehidupan sehari-hari.

Artikel ini akan membahas hubungan dan perbedaan antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi, dengan penekanan pada bagaimana kedua bentuk komunikasi ini memengaruhi keberhasilan interaksi manusia. Pemahaman mendalam tentang keduanya dapat membantu individu dan organisasi meningkatkan efektivitas komunikasi, baik dalam lingkungan profesional maupun dalam hubungan personal.

Apa itu Komunikasi Organisasi?

Komunikasi organisasi merupakan suatu proses di mana terjadi pertukaran informasi, ide, dan pesan yang terjadi di dalam suatu organisasi. 

Komunikasi organisasi merupakan proses yang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional suatu organisasi, baik itu dalam konteks perusahaan, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, ataupun komunitas lainnya. Dalam organisasi, komunikasi berfungsi sebagai saluran utama untuk pertukaran informasi, ide, dan pesan yang terjadi antara individu, tim, atau divisi dalam struktur formal dan informal organisasi. Proses komunikasi yang efektif memungkinkan pengelolaan informasi yang lebih baik, memperkuat hubungan antar anggota organisasi, serta membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam sebuah oraganisasi, komunikasi dapat terlaksana dalam berbagai bentuk, baik sebagai komunikasi verbal, tulisan, atau non-verbal, yang dilakukan secara resmi melalui jalur yang telah ditentukan maupun melalui jalur informal dari interaksi sehari-hari antara anggota. Salah satu aspek penting dalam proses komunikasi di suatu organisasi adalah keterjalan aliran pesan di antara beberapa level, mulai dari tingkat manajer, staf, sampai pada tingkat departemen.

Dikemukakan oleh Robbins & Judge dalam tahun 2019 bahwa kemampuan produktivitas atau keberhasilan dari komunikasi organisasi ini akan secara langsung membentuk kondisi komunikasi di sebuah lembaga atau organisasi karena setiap proses dalam sebuah keputusan diambil dalam berorganisasi bergantung dengan baiknya pemrosesan komunikasi serta pekerja. Kemudian hal tersebut akan cepat memberikan respons terhadap perubahan, minim kesalahpahaman, dan memiliki iklim bekerja yang harmonis.

Data menunjukkan bahwa kegagalan komunikasi dapat berpengaruh besar terhadap kinerja organisasi. Misalnya, penelitian oleh SHRM (Society for Human Resource Management) mengungkapkan bahwa 70% kegagalan proyek dalam perusahaan disebabkan oleh masalah komunikasi yang buruk antara tim dan manajer (SHRM, 2020). Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi untuk menanamkan budaya komunikasi yang terbuka dan transparan di semua levelnya.Secara keseluruhan, komunikasi organisasi yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme penyampaian informasi, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam membangun hubungan, mengelola konflik, serta mendorong inovasi dan perubahan dalam organisasi. Dengan lebih memahami berbagai jenis komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, potensi semua orang dalam mencapai tujuan bersama bisa lebih maksimal 

Ciri utama dari komunikasi organisasi adalah:

Ada beberapa ciri utama yang terdapat dalam komunikasi organisasi dan membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya  sebagai berikut.

a. Terstruktur

Komunikasi organisasi sering kali terjadi dalam struktur yang terorganisir atau hierarkis. Dalam banyak organisasi, komunikasi mengikuti jalur formal yang telah ditentukan berdasarkan posisi atau jabatan. Hal ini mencakup komunikasi vertikal (dari atasan ke bawahan atau sebaliknya) dan komunikasi horizontal (antar sesama anggota dengan posisi yang setara). Dalam struktur ini, setiap individu tahu peran dan tanggung jawabnya dalam komunikasi, serta siapa yang harus mereka hubungi untuk mendapatkan atau menyampaikan informasi. Menurut Robbins & Judge tahun 2019, beberapa hal memberikan deskripsi bahwa komunikasi organisasi terstruktur biasanya mengikuti hierarki yang sempurna dan dapat diorientasikan secara sistematis ke kunci-kunci yang melalui saluran manajerial dan staf operasional. Kejelasan dalam struktur komunikasi memungkinkan organisasi dapat menghindar dari kebingungan alur komunikasi dan memastikan pesan diterima dengan cara yang tepat.Berdasarkan penelitian oleh McKinsey & Company (2012), buruknya komunikasi di dalam organisasi dapat mengurangi produktivitas sampai 25%. Hal ini disebabkan oleh arus informasi tidak jelas dan tidak terstruktur dengan baik sehingga menghambat pengambilan keputusan yang tepat dan tepat waktu. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menjaga struktur komunikasi yang jelas dan berorientasi pada tujuan

Contoh: Laporan bulanan yang disampaikan oleh tim kepada manajer, atau instruksi yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

b. Berorientasi Tujuan

Komunikasi organisasi memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendukung visi, misi, atau target organisasi secara keseluruhan. Setiap komunikasi yang terjadi dalam organisasi harus dapat mengarahkan anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini mengarah pada pencapaian kinerja yang lebih baik dan memastikan bahwa anggota organisasi bekerja dalam satu arah yang sama. Sebagaimana dikemukakan oleh Kreitner & Kinicki (2013), komunikasi yang efektif dalam organisasi harus berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi. Informasi yang disampaikan harus relevan dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek organisasi agar setiap anggota dapat fokus pada hasil yang ingin dicapai.

Contoh: Rapat tim untuk merencanakan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan pertumbuhan perusahaan.

c. Melibatkan Banyak Orang: Komunikasi organisasi melibatkan berbagai individu dan departemen yang bekerja bersama untuk tujuan kolektif.

Komunikasi organisasi melibatkan banyak individu dari berbagai level dan departemen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam komunikasi organisasi, sering kali banyak pihak yang terlibat, baik dalam proses pengambilan keputusan, implementasi kebijakan, maupun kolaborasi antar tim. Menurut Wheelan (2013), komunikasi dalam sebuah organisasi memadukan berbagai unit atau departemen guna bekerja sama mencapai tujuan organisasi secara kolektif. Sebagai contoh, seringkali terjadi komunikasi antara departemen pemasaran, penjualan, dan produksi dalam rangka memastikan kelancaran peluncuran produk baru. Keberhasilan ini bergantung pada kolaborasi dari berbagai pihak yang terlibat.

Contoh: Kolaborasi antara departemen HR, IT, dan marketing untuk menyukseskan pelatihan karyawan baru.

Ciri utamanya adalah terstruktur, berorientasi tujuan, dan melibatkan banyak orang. Komunikasi di dalam organisasi memiliki ciri yang terstruktur, berorientasi tujuan, dan melibatkan banyak orang. Masing-masing dari ciri tersebut mempunyai peran sangat penting dalam memastikan komunikasi berjalan dengan lancar, tujuan organisasi tercapai, dan semua pihak dalam organisasi bekerja secara sinergis. Dengan memahami dan menerapkan ciri-ciri ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efisien.

Apa Itu Komunikasi Antarpribadi?

Komunikasi antarpribadi adalah bentuk komunikasi yang terjadi antara dua individu atau lebih, biasanya dalam konteks hubungan yang lebih intim dan personal. Komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi, ide, atau emosi antara dua atau lebih individu secara langsung, biasanya dalam hubungan pribadi, seperti teman, keluarga, atau rekan kerja. Menurut DeVito (2021), komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-verbal spontan, personal, dan emosional, seperti empati, kepercayaan, dan keintiman adalah faktor penting dalam komunikasi antar pribadi.

Komunikasi antarpribadi menurut DeVito (2021) adalah komunikasi yang bersifat spontan, pribadi, dan emosional, dalam hubungan komunikasi faktor empati dan kepercayaan. Dalam konteksnya di organisasi, komunikasi antar pribadi dapat memodifikasi dan mempertahankan hubungan, meningkatkan kolaborasi dan suasana kerja yang lebih harmonis dan efektif. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komunikasi antar pribadi dalam organisasi:

Salah satu elemen penting dalam komunikasi antarpribadi adalah empati. Empati memungkinkan individu untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain, yang sangat berpengaruh dalam menciptakan hubungan yang sehat dan produktif dalam organisasi. Dalam lingkungan kerja, empati dapat membantu mengurangi konflik, meningkatkan kolaborasi, dan membangun kepercayaan antar rekan kerja. Menurut Goleman (2006), empati merupakan komponen kunci dalam kecerdasan emosional yang mempengaruhi cara individu berkomunikasi dan bekerja dalam tim. Dengan empati, komunikasi antarpribadi dapat lebih efektif karena individu dapat merespons dengan cara yang lebih tepat dan sensitif terhadap kebutuhan orang lain. Selain Empati ada Kepercayaan adalah dasar dari komunikasi antarpribadi yang efektif. Dalam konteks organisasi, kepercayaan antar individu membantu menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan jujur. Ketika individu saling percaya, mereka lebih cenderung berbagi informasi, memberikan umpan balik konstruktif, serta bekerja sama dengan lebih baik. Brower & Abolafia (2004) lebih lanjut menjelaskan bahwa kepercayaan dalam organisasi merupakan fasilitator yang efektif untuk komunikasi yang terbuka dan lebih personal. Keintiman dalam komunikasi antarpribadi juga penting untuk membangun hubungan yang mendalam, memungkinkan kolaborasi yang lebih produktif, serta memperkuat ikatan emosional antara anggota organisasi.

Dalam konteks organization, komunikasi antarpribadi tidak hanya terjadi dalam hubungan informal antara kolega, tetapi juga sangat penting dalam dinamika profesional seperti komunikasi antar atasan dan bawahan atau dalam konteks evaluasi kinerja. Komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahan dapat memperjelas harapan, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Menurut Hackman & Johnson (2013), komunikasi antarpribadi yang efektif di dalam organisasi berfungsi untuk memperjelas peran, memecahkan masalah, serta mempercepat pengambilan keputusan. Hal ini juga dapat membantu mempererat hubungan antar anggota tim, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Contoh Komunikasi Antarpribadi:

Diskusi antara karyawan dan atasan tentang target kerja.

Percakapan pribadi antara teman yang saling mendukung.

Ciri utama komunikasi antarpribadi adalah

Penjelasan mengenai ciri utama komunikasi antarpribadi dalam organisasi berikut adalah sifatnya personal sebagai berikut: 

a. Sifatnya Personal

Salah satu ciri utama dari komunikasi antarpribadi adalah sifatnya yang sangat personal. Komunikasi antarpribadi bukan sekadar pertukaran informasi atau data, tetapi juga melibatkan hubungan emosional yang lebih dalam dan interaksi langsung antara individu. Hal ini memungkinkan kebebasan berekspresi dan keterbukaan yang lebih baik di antara para individu. Dalam sebuah organisasi, hubungan personal ini dapat menciptakan kedekatan di antara orang-orang, yang memperkuat ikatan dan kolaborasi mereka. Komunikasi antarpribadi berfungsi untuk menguatkan hubungan emosional antara individu melalui penggunaan komunikasi verbal dan non-verbal yang lebih intim, menurut DeVito pada tahun 2021. Dalam hal ini, faktor emosional seperti empati, perhatian, dan saling pengertian sangat diperlukan dalam proses komunikasi ini. Hubungan yang terbuka dan personal mampu menciptakan iklim kerja lebih mendukung dan pada gilirannya dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas.

Contoh: Percakapan santai antar rekan kerja saat istirahat, atau komunikasi yang lebih mendalam mengenai kehidupan pribadi yang mendukung hubungan profesional

b. Tidak Terstruktur: Tidak memiliki hierarki atau pola yang kaku

Komunikasi antarpribadi bersifat tidak terstruktur, artinya pelaksanaannya tidak mengikuti pola formal atau hierarki secara kaku. Fleksibel dan spontan tergantung kepada kebutuhan dan situasi yang menuntut atau membutuhkannya. Berbeda dengan komunikasi formal yang sering mengikuti saluran yang telah ditentukan seperti dalam struktur organisasi tertentu, komunikasi antarpribadi sering terjadi karena kebetulan atau juga dalam suasana santai sekedar menghilangkan rasa kantuk di ruang istirahat atau main keliaran di seputar kantor. Robinson & Judge (2019) menjelaskan bahwa komunikasi tidak terstruktur ini memungkinkan interaksi yang lebih terbuka dan natural antara individu, yang dapat menciptakan rasa saling percaya dan memperkuat hubungan kerja. Ketika komunikasi lebih bebas, individu merasa lebih nyaman untuk berbagi pemikiran atau perasaan mereka, yang dapat mengurangi ketegangan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.

Contoh: mendiskusikan pekerjaan secara informal di luar rapat resmi atau percakapan singkat tentang ide atau projek di ruang santai kantor.

c. Fokus pada Hubungan: Bertujuan untuk mempererat hubungan antarindividu.

Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi untuk mempererat hubungan antar-individu, baik itu dalam kondisi profesional ataupun dalam kondisi pribadi. Dalam suatu organisasi, hubungan yang kuat dan sehat sangat penting dibangun karena dapat meningkatkan kerjasama antar tim, mengurangi konflik, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Komunikasi antarpribadi berfokus pada penciptaan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan empati antara anggota organisasi.Menurut Goleman, 2006, komunikasi antar pribadi dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk memiliki hubungan yang baik dengan kawan maupun lawan. Semakin seseorang merasa dihargai dan dipahami, semakin termotivasi pula ia untuk melakukan pekerjaan lebih baik dan bekerja lebih mudah dengan rekan kerjanya. 

Contoh: Manajer memberikan umpan balik positif kepada pekerja secara langsung, rekan kerja saling mendukung melalui masa-masa sulit dalam bekerja.

Komunikasi antarpribadi memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda dari bentuk komunikasi lain, seperti sifat komunikasi yang lebih personal, tidak terstruktur, dan fokus pada hubungan. Dengan adanya komunikasi antar-pribadi yang efektif, maka secara organisasional dapat menciptakan hubungan kuat di antara para individu dan harmonis, tim yang lebih baik, serta keluar dalam bentuk kolaborasi dan produktif. Dengan mengedepankan pentingnya komunikasi antarpribadi secara langsung organizational menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka, mendukung, dan penuh kepercayaan.

Perbedaan Pokok Antara Komunikasi Organisasi dan Antarpribadi

Komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi berbeda dalam sifat, tujuan, dan skalanya.

Berdasarkan Struktur

•Komunikasi Organisasi:

Komunikasi organisasi bersifat formal dan terorganisir. Proses ini mengikuti hierarki yang jelas dalam perusahaan. Misalnya, komunikasi antara manager dengan karyawan atau antar-divisi di perusahaan biasanya dilakukan melalui saluran formal, seperti rapat, memo, laporan, atau media resmi. Tujuan dari struktur ini adalah agar informasi dalam perusahaan besar tetap akurat dan tidak bercabang-cabang.

•Komunikasi Antarpribadi:

Sebaliknya, komunikasi antarpribadi cenderung tidak terstruktur dan spontan. Komunikasi ini terjadi dalam konteks yang lebih fleksibel tanpa aturan atau hierarki yang kaku. Misalnya, percakapan santai antara dua teman atau diskusi personal antara kolega. Fokusnya adalah pada hubungan dan interaksi langsung yang tidak memerlukan formalitas.

Berdasarkan Skala

•Komunikasi Organisasi:

Dalam komunikasi organisasi, tingkat interaksi lebih besar dan melibatkan banyak kelompok atau individu. Contoh diskusi lintas departemen atau pengumuman kepada seluruh staf di perusahaan. Komunikasi ini dirancang untuk mengoordinasikan berbagai pihak demi mencapai tujuan kolektif organisasi.

•Komunikasi Interpersonal:

Sebaliknya, komunikasi antarpribadi biasanya terjadi antara dua individu atau dalam kelompok kecil. Interaksi ini lebih bersifat personal dan terfokus pada percakapan langsung antara pihak-pihak yang terlibat, tanpa melibatkan pihak ketiga dalam jumlah besar.

Berdasarkan Tujuan Utama

•Komunikasi Organisasi:

Tujuan utama dari komunikasi organisasi adalah mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan bersama. Semua interaksi diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, menyelesaikan masalah, dan mencapai target organisasi. Misalnya, rapat manajemen yang bertujuan merancang strategi pemasaran atau pengumuman kebijakan baru untuk semua staf.

• Komunikasi Antarpribadi:

Komunikasi antarpribadi lebih menekankan pada hubungan emosional dan pribadi. Tujuannya adalah membangun keintiman, kepercayaan, atau pemahaman antarindividu. Contohnya adalah percakapan mendalam antara teman untuk memberikan dukungan emosional atau diskusi antara mentor dan murid untuk membangun hubungan bimbingan.

Perbedaan utama antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi terletak pada tingkat formalitas, skala partisipan, dan tujuan. Komunikasi organisasi bersifat formal dengan jumlah pihak yang banyak dan fokus pada pencapaian tujuan kolektif. Sementara itu, komunikasi antarpribadi bersifat personal, terjadi dalam skala kecil, dan berfokus pada hubungan emosional. Kedua jenis komunikasi ini saling melengkapi, terutama dalam konteks organisasi yang memerlukan hubungan interpersonal yang kuat untuk mendukung komunikasi yang lebih besar dan terstruktur.

Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Antarpribadi: Kedekatan dan Pengaruhnya

Meskipun terdapat perbedaan dalam tujuan, skala, dan formalitas, komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang erat kaitannya dan saling melengkapi. Dalam konteks organisasi, komunikasi antarpribadi berfungsi sebagai elemen dasar yang mendukung keberhasilan komunikasi organisasi secara keseluruhan. Berikut beberapa hubungan antara komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi:

1. Komunikasi Antarpribadi sebagai Dasar Komunikasi Organisasi

Komunikasi antarpribadi merupakan pintu gerbang dari setiap interaksi di dalam sebuah organisasi. Misalnya, diskusi antara seorang manajer dan karyawan tentang tugas kerja. Tanpa komunikasi antarpribadi yang efektif, komunikasi organisasi tidak akan berjalan lancar. Menurut Harvard Business Review (2020): Organisasi dengan hubungan interpersonal yang kuat di antara karyawan memiliki tingkat keberhasilan proyek sebesar 35% lebih tinggi dibandingkan organisasi dengan hubungan interpersonal yang lemah.

2. Membangun Hubungan dalam Organisasi

Komunikasi antarpribadi sangat membantu terciptanya hubungan yang harmonis di tempat kerja pada akhirnya membantu komunikasi organisasi secara keseluruhan. Hubungan baik antar sesama kolega memberikan dampak positif terhadap suasana kerja yang kondusif dan saling support. Maka, itu akan menambah kekuatan komunikasi organisasi secara keseluruhan. Saat suasananya sudah terjalin dengan baik, proses penyampaian informasi melalui saluran formal akan berjalan lebih lancar dan efektif. Dalam lingkungan kerja, hubungan interpersonal yang baik mampu membuat kolaborasi tim meningkat sebanyak 42% (Towers Watson, 2020), yang kemudian bisa mendukung keberhasilan komunikasi suatu organisasi.

3. Komunikasi Antarpribadi sebagai Upaya Penyelesaian Konflik

Konflik sering muncul dalam organisasi. Namun, konflik adalah kondisi yang sangat memungkinkan untuk terjadi pada suatu organsiasi. Seringnya penyelesaian konflik bergantung pada skill komunikasi antarpribadi. Dengan dialog langsung, kesepakatan bersama dan penyelesaian perbedaan oleh individu konflik serta perbaikan dinamika organisasi mungkin tercapai. Proses ini akan membantu komunikasi organizasi dengan membuka lingkungan kerja yang kondusif. Komunikasi antarpribadi yang lebih baik memudahkan penyelesaian konflik melalui dialog langsung, yang diikuti perbaikan terhadap dinamika organisasi. Menurut Laporan Resolusi Konflik di Tempat Kerja 2021: 85% konflik di tempat kerja dapat diselesaikan lebih cepat menggunakan dialog interpersonal yang baik dibandingkan dengan menggunakan pendekatan formal, seperti mediasi pihak ketiga.

Komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya. Komunikasi antarpribadi adalah fondasi yang memungkinkan komunikasi organisasi berjalan dengan efektif. Interaksi interpersonal yang baik membantu membangun hubungan harmonis, menyelesaikan konflik, dan mendukung pencapaian tujuan bersama. Dengan memprioritaskan komunikasi antarpribadi yang efektif, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, produktif, dan mendukung komunikasi formal yang lebih terstruktur. Data menunjukkan bahwa hubungan interpersonal yang baik tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan tetapi juga berkontribusi langsung pada keberhasilan operasional organisasi.

Kesimpulan

Komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi adalah dua bentuk komunikasi yang saling melengkapi. Keduanya memiliki peran yang berbeda, tetapi mengarah pada tujuan keberhasilan interaksi manusia dalam berbagai konteks. Komunikasi organisasi terfokus pada pencapaian tujuan kolektif dengan struktur terorganisir, sementara komunikasi antarpribadi menekankan hubungan emosional dan personal. Memahami perbedaan dan hubungan keduanya akan memudahkan individu dan juga suatu organisasi untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan membangun suatu hubungan yang harmonis guna mencapai tujuan bersama. Dengan mengelola baik kedua jenis komunikasi ini, baik dalam konteks profesional maupun personal, kita dapat menciptakan lingkungan yang produktif, inklusif, dan mendukung perkembangan individu maupun kelompok.

Sekian yang dapat dijabarkan. Terimakasih telah membaca artikel ini.

Anda dapat mengunjungi website https://bk.fip.unesa.ac.id/ untuk mengetahui informasi edukasi menarik lainnya. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun