Mohon tunggu...
Desynta Nurmilasari
Desynta Nurmilasari Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa Psikologi Konseling (Bimbingan dan Konseling)

Saya merupakan seorang mahasiswa psikologi konseling Universitas Negeri Surabaya. Sebagai seorang Mahasiswa Psikolog konseling yang berdedikasi, saya berkomitmen untuk membantu individu mencapai kesejahteraan mental dan emosional mereka. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dalam psikologi dan pengalaman praktik yang luas, Saya menyediakan dukungan yang empatik dan berbasis bukti untuk klien saya. Saya memiliki pengalaman dalam menangani berbagai isu, termasuk kecemasan, depresi, stres, hubungan interpersonal, dan pengembangan diri. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, Saya dapat melakukan pendekatan yang berpusat pada klien. Saya tertarik untuk terus belajar dan berkembang dalam berkontribusi pada bidang kesehatan mental dan mencari kesempatan untuk bekerja dalam lingkungan yang menantang dan inspiratif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Organisasi dan Komunikasi Antarpribadi: Memahami Hubungan dan Perbedaannya

7 Januari 2025   07:35 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:59 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

a. Terstruktur

Komunikasi organisasi sering kali terjadi dalam struktur yang terorganisir atau hierarkis. Dalam banyak organisasi, komunikasi mengikuti jalur formal yang telah ditentukan berdasarkan posisi atau jabatan. Hal ini mencakup komunikasi vertikal (dari atasan ke bawahan atau sebaliknya) dan komunikasi horizontal (antar sesama anggota dengan posisi yang setara). Dalam struktur ini, setiap individu tahu peran dan tanggung jawabnya dalam komunikasi, serta siapa yang harus mereka hubungi untuk mendapatkan atau menyampaikan informasi. Menurut Robbins & Judge tahun 2019, beberapa hal memberikan deskripsi bahwa komunikasi organisasi terstruktur biasanya mengikuti hierarki yang sempurna dan dapat diorientasikan secara sistematis ke kunci-kunci yang melalui saluran manajerial dan staf operasional. Kejelasan dalam struktur komunikasi memungkinkan organisasi dapat menghindar dari kebingungan alur komunikasi dan memastikan pesan diterima dengan cara yang tepat.Berdasarkan penelitian oleh McKinsey & Company (2012), buruknya komunikasi di dalam organisasi dapat mengurangi produktivitas sampai 25%. Hal ini disebabkan oleh arus informasi tidak jelas dan tidak terstruktur dengan baik sehingga menghambat pengambilan keputusan yang tepat dan tepat waktu. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menjaga struktur komunikasi yang jelas dan berorientasi pada tujuan

Contoh: Laporan bulanan yang disampaikan oleh tim kepada manajer, atau instruksi yang diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

b. Berorientasi Tujuan

Komunikasi organisasi memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendukung visi, misi, atau target organisasi secara keseluruhan. Setiap komunikasi yang terjadi dalam organisasi harus dapat mengarahkan anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini mengarah pada pencapaian kinerja yang lebih baik dan memastikan bahwa anggota organisasi bekerja dalam satu arah yang sama. Sebagaimana dikemukakan oleh Kreitner & Kinicki (2013), komunikasi yang efektif dalam organisasi harus berorientasi pada pencapaian tujuan organisasi. Informasi yang disampaikan harus relevan dengan tujuan jangka panjang dan jangka pendek organisasi agar setiap anggota dapat fokus pada hasil yang ingin dicapai.

Contoh: Rapat tim untuk merencanakan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan pertumbuhan perusahaan.

c. Melibatkan Banyak Orang: Komunikasi organisasi melibatkan berbagai individu dan departemen yang bekerja bersama untuk tujuan kolektif.

Komunikasi organisasi melibatkan banyak individu dari berbagai level dan departemen yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam komunikasi organisasi, sering kali banyak pihak yang terlibat, baik dalam proses pengambilan keputusan, implementasi kebijakan, maupun kolaborasi antar tim. Menurut Wheelan (2013), komunikasi dalam sebuah organisasi memadukan berbagai unit atau departemen guna bekerja sama mencapai tujuan organisasi secara kolektif. Sebagai contoh, seringkali terjadi komunikasi antara departemen pemasaran, penjualan, dan produksi dalam rangka memastikan kelancaran peluncuran produk baru. Keberhasilan ini bergantung pada kolaborasi dari berbagai pihak yang terlibat.

Contoh: Kolaborasi antara departemen HR, IT, dan marketing untuk menyukseskan pelatihan karyawan baru.

Ciri utamanya adalah terstruktur, berorientasi tujuan, dan melibatkan banyak orang. Komunikasi di dalam organisasi memiliki ciri yang terstruktur, berorientasi tujuan, dan melibatkan banyak orang. Masing-masing dari ciri tersebut mempunyai peran sangat penting dalam memastikan komunikasi berjalan dengan lancar, tujuan organisasi tercapai, dan semua pihak dalam organisasi bekerja secara sinergis. Dengan memahami dan menerapkan ciri-ciri ini, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan efisien.

Apa Itu Komunikasi Antarpribadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun