Mohon tunggu...
Desy Marianda Arwinda
Desy Marianda Arwinda Mohon Tunggu... Freelancer - flight through writes

Hidup lebih hidup dengan menulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jarak Terjauh

1 Agustus 2023   23:39 Diperbarui: 2 Agustus 2023   07:41 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/777996904396366988/

"Angkaaa..." Cerita tercekat sesaat, napasnya terasa berat dan sesak.

"Aku mulai muak mengucapkan ini. Aku mengira jarak & waktu yang selalu memisahkan kita, nyatanya bukan. Masa lalumu. Masa lalumu yang jadi sekat yang nyata, Angka. Aku tahu, kamu masih berusaha mewujudkan perjuangan lampaumu itu."

https://id.pinterest.com/pin/777996904396366988/
https://id.pinterest.com/pin/777996904396366988/

 

Bandara terasa suram malam itu. Dan sejak malam itu pula, aku tak menyukai bandara. Ia ibarat sekat nyata antara masa lalu dan masa depan. Masa kini jadi waktu yang terkutuk. Masa kini menjadi waktu yang penuh penderitaan untuk menjalani hidup penuh kepura-puraan. Pura-pura tak pernah mengenal cinta. Pura-pura tak pernah mengenali angka, kata, atau rangkaian cerita mana pun. 

 

"Aku mengira jarak & waktu yang selalu memisahkan kita, nyatanya bukan."

 

Masa lalu, ekspektasi, masa depan, persimpangan hidup, kepingan waktu, kepingan hati yang porak-poranda.

Masa lalumu & masa laluku; jadi sela cerita yang runyam dijadikan satu. Semestinya aku tak begitu serius menanggapi percakapan-percakapanmu. Semestinya kubiarkan saja kau bermonolog.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun