Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Wo Ai Ni, Aku Cinta Kamu

30 Juli 2021   23:18 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:06 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, Ken kembali, dan rasa itu kembali timbul.  Keduanya bertukar cerita tentang keluarga, pekerjaan, dan kehidupannya kini.  Mengejar waktu yang terhilang selama ini.

"So, Chintaka still with you, and several times to Indonesia?  Why don't you try to be honest?  I am not sure that he is the one.  You sound not happy telling me about him.  Now, answer me, if I came to Indonesia, since I have your address, what would be your reaction?"  Sayangnya pertanyaan itu berlalu tanpa jawaban.

"I have no girl like I told in Melbourne.  Remember, I will keep your name in my heart and my mind nicely even when I am back to Hongkong.  Call my mom to proof it, she knows you.  A year I struggle, trying to move on.  Keeping my promise built my dream career and business that I ever told you."  Ken terus bercerita, hancurkan pertahanan Reiko.

Dirinya sendiri tidak tahu apa yang dijalaninya dengan Chintaka.  Perjalanan waktu, dan LDR membuktikan dia tidak pernah mencintai laki-laki ini.  Tetapi Ken, cowok Hongkong itu adalah kebodohannya.  "Haruskah aku mengulangi kebodohan yang sama, membiarkan Ken kembali pergi?"  Sendiri Reiko merenung menatap cermin di kamarnya.

Seperti mesin waktu, Reiko mengingat hari-harinya bersama Ken.  Cowok itu memang memberikan hatinya untuk Reiko.  Teringat ketika Ken dengan cuek ikutan masuk kelas Akunting, dan mengatakan dirinya mahasiwa baru.  Padahal tujuannya hanya ingin membantu Reiko menyelesaikan tugas.

"Take me to your Indonesian church," suatu ketika Ken membalas ketika Reiko mengatakan perbedaan keyakinan mereka.

Seperti Dejavu, Ken kembali memenuhi hari-hari Reiko.  Sekalipun kini keduanya dipisahkan antar negara.  Sedangkan Chintaka akhirnya menjadi lembaran buku yang sudah selesai dibaca Reiko.  Sadar, selama ini hubungan mereka adalah palsu.

"I know you never love me, only you don't want to hurt me.  Though I win your heart when I came to your country twice.  But I feel empty, you never really looking at me.  Thank you for the great time we have.  Yes, once I made huge mistake and so sorry for that.  I am so sorry for the hurt.  Yes, I am not good enough to you.   Take care yourself dear."  Kalimat perpisahan Chintaka ketika kali terakhir transit di Indonesia dalam perjalanan dinasnya.

Tidak ada airmata Reiko ketika itu.  Terselip lega, dan kasihan.  Iya, kasihan mungkin itu alasan hubungannya selama ini.  Sedangkan hatinya ternyata untuk Ken.

Berjalannya waktu, keduanya saling mendukung karir dan hal-hal manis seperti mengingatkan makan siang misalnya.  Mehong sih, sebab harus internasional call.  Hahah...

Bahkan Reiko mulai memberanikan dirinya menelpon ke rumah Ken.  "Good afternoon, can I speak to Ken.  I am Reiko from Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun