"Ssst....bawel, buruan naik dan please jangan jatuh lagi. Â Sini, pegang pinggang aku seperti ini," katanya kemudian sambil memegang tangan Rara yang merasa seperti tersetrum. Â Entah apa nama perasaan ini, tetapi Rara tidak ingin ini berakhir seperti dulu.
Maka sore itu menjadi sore yang segalanya bagi Rara. Â Semangkok es campur, dan pandangan mata Kak Yoga cukup menjawab kenapa jantung Rara berdetak kencang sekali.
Jakarta, 30 Oktober 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!