Heheh...esok pagi menjadi hari luarbiasa, dan juga pagi-pagi berikutnya. Â Tidak ada lagi Rara yang lamban dan setengah hati ke sekolah. Â Seisi rumah bertanya, yah kok tumben Rara semangat sekolah.
Heheh....ssst...sudah bisa ditebak dong, cowok bervespa itulah sumber energi Rara.
"Ahhh...itu dia kakaknya...bisik Rara ketika kembali setiap pagi berpapasan dengan cowok bervespa yang masih belum diketahui namanya itu.
"Hari ini, hari ini dan hari ini, aku mesti menemukan kakak itu! Â Aku mesti kenalan dan tahu namanya!" tekad Rara sambil memperhatikan jajaran kendaraan roda dua yang diparkir di halaman samping sekolah.
Hari baik rupanya, dan keluar main kedua Rara menemukan cowok bervespa itu. Â Kebetulan keduanya tidak sengaja berebut tempat duduk di kantin.
"Ehh...maaf kak, aku kirain tempatnya kosong," sahut Rara yang ternyata menduduki bangku cowok bervespa.
"Santai aja, kamu mau duduk, duduk saja dek. Â Aku makan di kelas saja," sahut cowok tersebut.
Dasar Rara, berhubung sudah bertekad, jadinya benaran nekat.
"Namaku Rara, aku sering lihat kakak setiap pagi naik vespa. Â Nampak-nampaknya rumah kita searah kak. Â Oiya, aku murid baru di kelas 8, pindahan dari Jakarta," panjang lebar Rara memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan persahabatan.
Cowok itu rada kaget, karena lengkap banget data diri Rara. Â "Ehhmm...sebenarnya nggak ngerti kenapa kamu memperkenalkan diri sebegitunya. Â Tetapi, okay deh, namaku Yoga. Â Aku anak kelas XI, " demikian Yoga nama cowok bervespa itu ternyata.
Singkat cerita mendadak sekolah menjadi segalanya untuk Rara. Â Bertemu Kak Yoga setiap pagi serasa meneguk air kehidupan yang membangkitkan semangat.