STUDI LITERATURÂ
Zaman yang sudah berkembang ini sangat membutuhkan masyarakat-masyarakat yang bisa berpikir dengan melihat kedepan. Kehidupan pribadi juga memerlukan keahlian berpikir yang baik, dan desakan hidup serta kesempatan di masa depan dapat lebih rumit dan menuntut keahlian berpikir yang bahkan mesti lebih baik lagi kedepannya. Dalam dunia usaha dan profesional, kemampuan berpikir dengan baik adalah sesuatu keharusan agar kika tetap bertahan dalam kesuksesan dan dalam segala persaingan.
Indonesia sekarang ini telah memasuki era revolusi industri 4.0, dimana teknologi telah merasuk bagian yang khusyuk didalam kehidupan manusia. Namun jika kita melihat negara lain contohnya Jepang mereka malah telah bersiap untuk memasuki era revolusi industri 5.0 dunia memang lagi gencar-gencarnya meningkatkan perkembanagan di bidang teknologi, menurut Satya (2018) yang diambil dalam jurnal "Berpikir Kritis dan Komputasi: Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran di Sekolah Dasar" oleh Windi Fitriani, dkk, mengemukakan bahwa di tahun 2030 mendatang, digadang-gadang 800 juta lapangan kerja akan hilang yang diakibatkan revolusi dalam bidang industri ini.Â
Menyambangi keadaan yang ramai dengan tantangan tersebut, pendidikan sebagai zona yang fundamental dalam pembangunan generasi perlu responsif dan cakap dalam memilih langkah strategis yang tepat dengan kebutuhan perkembangan zaman.
Pemikiran komputasi melalui suatu metodologi sangat penting bagi siswa untuk memahami untuk membantu siswa dan siswa dengan mengatur jawaban untuk masalah yang sulit. Di mana kemampuan berpikir kritis yang kompleks dan kemampuan penalaran yang menentukan adalah dua kemampuan paling signifikan yang dibutuhkan di masa depan sesuai dengan World Economic Forum. Dengan mendominasi kemampuan ini, siswa dapat lebih siap untuk bertahan dan bersaing mulai dari sekarang, memiliki pikiran kritis tidaklah muncul secara otomatis melainkan perlu ditanamkan lewat penyuluhan keahlian-keahlian ekslusif yang diberikan lewat kegiatan pembelajaran.
Selain dengan berpikir secara kritis siswa dan siswi diharuskan memiliki skill yang lain di era serba serbi komputer ini yaitu kemampuan untuk berpikir secara komputasi. Hal ini digadang-gadang dapat membantu dalam memajukan pendidikan di suatu negara. Tak ayal Indonesia sangat membutuhkan pembaharuan dalam berpikir, maka hal ini harus dimulai dari para pelajar sebagai penerus kemajuan bangsa. Siswa dan siswi sebisa mungkin dan sedini mungkin seharusnya sudah dikenalkan dengan apa itu berpikir komputasi tak lain dan tak bukan hal itu juga seagai bekal mereka kelak ketika dewasa agar mereka terlatih untuk menyelesaikan masalah dengan berpegang pada pola pikir komputasi.
Pengetahuan atau ilmu yang dilihat dari objek sumbernya dikenal dengan ilmu fisika, ilmu pengetahuan alam, ilmu topografi, dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan juga dapat dipesan berdasarkan teknik utama yang digunakan. Secara khusus pemahaman menjadi persepsi atau percobaan (ilmu observasi/eksplorasi), ilmu hipotetis (ilmu hipotetis), dan ilmu komputasi (ilmu komputasi). Ini adalah struktur terbaru yang dikembangkan bersamaan dengan peningkatan kekuatan eksekutif di PC dan kemajuan prosedur strategi matematika dan teknik komputasi lainnya.
Komputasi sebenarnya bisa diartikan sebagai metode untuk mendapatkan pemecahan masalah dari data yang masuk dengan memakai suatu algoritme. Hal tersebut sering disebut dengan teori komputasi, suatu bagian bidang dari ilmu komputer dan matematika. Komputasi juga sering diartikan dengan aktivitas pemakaian dan pengembangan teknologi komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak komputer.Â
Namun jika dikaitkan dengan berpikir komputasi maka kita tidak dituntut untuk beroikir seperti komputer melainkan berpikir dengan memformulasikan masalah dan membuat pola solusii dari permasalahan tersebut sehingga jika kita dihadapkan dengan suatu masalah dikemudian hari kita sudah tahu suatu pola solusi yang akan kita gunakan.
Berpikir secara komputasi sendiri harus dimiliki oleh penerus bangsa khusunya siswa dan siswi atau mereka yang terpelajar karena mereka merupakan harapan maju nya suatu bangsa. Berpikir komputasi tidak hanya menyelesaikan masalah terkait ilmu komputer saja, melainkan juga bertujuan menyelesaikan beragam masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang berpikir secara komputasi mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan efisien dan optimal.Â
Berbeda halnya dengan mereka yang tidak berpikiran komputasi. Mereka akan meraba dahulu suatu permasalahan dan jarang dari mereka yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan efisien dan optimal. Karena mereka yang berpikir komputasi memiliki pola solusi nya masing-masing sehingga mereka akan sangat terbantu dengan pemikirannya.