Mohon tunggu...
Dessy Yasmita
Dessy Yasmita Mohon Tunggu... Desainer - valar morghulis

If you want to be a good author, study Game of Thrones.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamar

23 Desember 2018   11:53 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:27 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin karena pesona itu, Naba lupa menanyakan siapa namanya.

Setelah sarapan keesokan paginya, Naba berkesempatan untuk menyinggung soal wanita itu pada Toro.

Seketika wajah temannya itu memucat. "Tidak mungkin," katanya. "Itu jelas tak mungkin."

"Maksudmu?"

"Sejak kapan kau bisa melihat yang gaib-gaib?"

Naba jelas terkejut dengan pertanyaan itu. Perasaannya langsung kalut. "Tidak pernah. Aku bahkan selalu menganggap enteng penampakan hantu."

"Ran bukan hantu." Toro berkata penuh kehati-hatian.

"Ran? Bukannya dia sakit? Kau bilang kemarin dia sakit, kan? Karena itu dia di kamarnya. Iya, kan?" Naba tak punya ingatan soal Ran sebelum kunjungannya yang terakhir karena Ran tinggal di kota lain pada saat itu.

"Kau melihat ruhnya," jawab Toro pelan.

"Apa?"

"Dia memang mati suri, tapi jiwanya selalu berkeliaran di rumah ini. Terutama di kamar tidur lamanya. Kami memindahkan kamarnya supaya lebih dekat. Kamar lama terlalu jauh jika ada apa-apa terjadi." Toro diam sebentar, mengambil napas panjang. "Seperti apa dia?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun