Sungguh tubuhku benar-benar tidak dapat bergerak sama sekali. Ini aneh! Benar-benar amat sangat aneh! Mengapa aku tidak dapat melepaskan tubuhku dari dalam pelukannya yang seperti ini? Mengapa tubuhnya ini terasa hangat dan nyaman? Mengapa terasa sangat berbeda dari pelukan-pelukan yang pernah diberikannya sebelumnya padaku? Sungguh, aku tidak mengerti. Ini benar-benar gila!
Aroma lavender tubuhnya menusuk masuk lewat hidungku dan dikirim oleh syaraf ke otakku, membuat tenang rasanya.
Aneh.
"Say something, Adina...," bisik Joan, kedua lengannya masih merengkuh tubuhku.
Apa? Apa yang harus kukatakan, Jo? Sungguh, aku tidak mengerti sama sekali tentang apa yang sedang kurasakan saat ini. Perasaan ini sungguh sangat aneh! Dan... tiba-tiba datang begitu saja!
"Aku rela jika kau masih menganggap aku ini adalah Adam yang berada dalam pelukanmu saat ini," ujarnya yang membuat napasku tercekat demi mendengarnya berbicara dengan nada lirih seperti itu.
Joan semakin mengeratkan pelukannya, dan entah mengapa kedua lengaku yang tadinya terkulai lemas kini melingkari tubuhnya dengan sendirinya. Di dalam pelukannya seperti ini benar-benar terasa amat sangat nyaman.
"Jo...," panggilku, tetapi tak ada jawaban darinya. Kupanggil sekali lagi, "Joan..."
"Kau memanggilku... Joan, Adina?"
Aku mengangguk di dalam pelukannya, dan aku merasakan Joan semakin mengeratkan pelukannya, membuatku agak sesak.
"Joan... aku... su-sulit bernapas!"