Eleonora berlalu, tanpa menatapku.
"Aku akan mengejarnya," ucapku pada wanita yang telah berbagi kisah.
"Kejarlah, asal jangan jatuh hati padanya."
Aku tak lagi peduli dengan serentetan kisah yang baru saja kudengar. Aku hanya ingin menebus rindu dengan bertemu. Eleonora, perempuan yang sedari tadi kutunggu. Kini ada di depan mataku.
Eleonora berbisik pada celah-celah kelopak mawar putih yang dipegangnya. Sesekali tersenyum, pamerkan giginya yang gingsul. Jemarinya lentik, ingin aku menggenggamnya, mengecupnya satu per satu.
"Kau mengikutiku?"
Ia berbalik. Ia menatapku.
"Hanya ingin memastikan kau pulang dengan selamat."
"Kau mengkhawatirkanku?"
"Aku peduli padamu."
"Sebatas itu?"