Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Miss You] Eleonora

19 Oktober 2018   16:13 Diperbarui: 19 Oktober 2018   16:18 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dulu ada seorang pria yang kerap membeli setangkai mawar putih di tempat ini. Aku pernah mengikutinya. Ia duduk di sebuah bangku dan menunggu. Tak lama kemudian, Eleonora menghampiri sambil mendaratkan kecup pada bibirnya. Keduanya beradu cumbu dan aku berlalu."

Yang aku tahu, rindu memang begitu. Kecup bisa mendarat di mana saja. Dan tak ada yang bisa mencegahnya.

Setelah melilitkan syal pada lehernya, terajutlah kembali kisah Eleonora. "Pria itu mulai jarang mengunjungi kiosku, sampai Eleonora menemuiku. Ia bertanya ini itu. Segala hal yang kutahu tentang kekasihnya, ia kuras. Sejak saat itu, Eleonora kerap memesan mawar putih. Pernah kutanya, untuk apa? Dengan senyum ia katakan, untuk membawanya kembali padaku."

Wanita yang wajahnya telah penuh keriput itu sedikit terbatuk, aku membantunya mengambil minum. Tak lagi kupinta mengumbar kisah lebih lama. Kuputuskan untuk pergi, agar ia lekas melepas lelah.

"Dan dia mengandung."

Langkahku terhenti.

"Pria itu meninggalkannya. Dengan perutnya yang semakin besar, Eleonora kerap datang ke tempat ini untuk menunggu. Sampai bayi perempuannya lahir, ia masih memesan mawar putih padaku. Ia menyuruhku meletakkannya di atas meja."

Aku hampir tak percaya, lebih tepatnya tak mau percaya.

"Kalian sudah selesai berbincang?"

Perempuan itu berdiri di depan pintu. Kenakan gaun berwarna putih. Bibirnya sedikit pucat. Binar matanya secantik purnama.

"Terima kasih untuk bunganya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun