Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Bulan Kemanusiaan RTC] Bau Sampah

27 Juli 2016   15:06 Diperbarui: 27 Juli 2016   15:16 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karin benar. Aku harus tetap sekolah. Setiba di rumah, aku akan segera menyampaikannya pada Ibu. Siapa tahu nasib baik berpihak padaku dan aku akan menjadi orang yang sukses seperti ayah Karin.

***

Aku memutuskan untuk pulang lebih awal. Jika biasanya aku mendapatkan sekarung penuh botol plastik, hari ini hanya setengahnya saja. Ada hal yang ingin aku sampaikan pada Ibu, mengenai sekolahku dan juga gadis bermata bulat itu.

Setiba di bibir gang menuju rumahku, aku melihat banyak orang memakai seragam hijau. Mereka melempar kayu-kayu, mengabaikan tangis seorang Ibu bersama balita dalam gendongannya. Beberapa rekannya mengarahkan mobil-mobil besar berbelalai mirip cangkul untuk merobohkan rumah-rumah.

Kemudian aku ingat Ibu. Segera kucari rumahku.

Rata.

O, sial.

Kemana mereka membawa Ibu pergi?

Dari kejauhan, kudengar seseorang berteriak memanggil namaku. Ia berlari mendekatiku. Orang itu tak mengatakan apapun, ia hanya ingin agar aku segera mengikutinya.

Hatiku menjadi tak karuan. Apa yang terjadi?

Kulihat Ibu terbaring lemah di atas tumpukan kardus. Tubuhnya begitu berdebu, terlihat beberapa luka pada bagian tubuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun