Apa yang bisa kukatakan pada gadis cantik bermata bulat ini?
“Sepertinya, aku tak bisa belajar lagi denganmu di tempat ini, Karin.”
“Kau pindah sekolah?”
“Tidak.”
Aku menurunkan karung yang kusangkutkan pada bahuku. Karin terus memperhatikannya. Aku selalu suka caranya memandang, terlebih dengan mukanya yang serius seperti itu. Kubuka dan perilhatkan isi karungku padanya.
“Apa yang kau lihat, Karin?”
“Botol-botol plastik.”
“Lalu apa pendapatmu?”
“Ibu. Kau melakukannya demi Ibu. Pernah kau katakan padaku bahwa Ibumu adalah segalanya dan kau sudah melakukannya dengan sangat baik. Tapi kau harus tetap bersekolah. Pendidikan akan membuat hidupmu lebih baik.”
“Bagaimana aku bisa membayar uang sekolahku?”
“Kau bisa mengajukan beasiswa. Aku akan membantumu.”