Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Sumur Ibu

11 April 2016   16:44 Diperbarui: 11 April 2016   20:40 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ibu! Ibu! Ada kepala!”

Dengan tenang ibu memandangku, “Jangan teriak malam-malam.”

“Ibu! Kepala itu menggelinding lalu mengigiti lututku. Lihatlah ini!”

“Mengakulah kalau kau baru saja terjatuh.”

“Ikutlah denganku, Bu dan lihatlah kepala itu.”

Aku melihat kepala itu melayang lalu keluar dari jendela kamarku. Potongan kepala dengan bedak tebal pada bagian wajahnya yang bergincu merah tua namun berkumis, tertawa-tawa di atas sumur.

Aku mengejarnya.

“Ibu, kepala itu masuk ke dalam sumur. Aku akan menimbanya dan ibu akan percaya bahwa aku tidak pernah berbohong!”

“Hentikan omong kosongmu itu, Nak.”

Ibu memegang tanganku kemudian berusaha menarikku untuk masuk ke dalam rumah. Aku segera melepaskan pegangan ibu dan mendorong tubuh ibu hingga terjatuh ke dalam sumur.

“Selamat melihat kebenaran itu, Bu.”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun