Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pencuri Takdir

29 Maret 2016   15:09 Diperbarui: 29 Maret 2016   22:52 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Kuturunkan kembali bakulku. Tidak biasanya anakku masih tertidur di hari yang sudah siang ini. Aku berlari memasuki rumah. Kudapati kamar anakku begitu gelap dan aku segera membuka jendela. Dan kulihat anakku tersenyum.

“Ibu, sekarang kita bisa makan daging gratis!” teriaknya girang.

Aku ternganga.

“Hentikan, Nak! Hentikan!”

Darah memenuhi wajahnya. Anakku tetap tersenyum sambil menggigiti lengannya sendiri.

“Daging itu enak sekali, Buk!”

Tubuhku lemas. Aku mendekat dan memeluknya untuk kemudian mulai menggigiti lenganku sendiri.

“Pagi ini kita sarapan daging gratis ya, Nak.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun