“Benar. Kesempatan untuk mati.”
James dan Anna kembali beradu cumbu. Keduanya bertukar peluk. Jemari mereka saling meraba. Berhenti tepat pada batang leher, lalu saling mencekik. Anna mengatur napas dengan susahnya kemudian terbatuk. Tubuh Anna melemah. Dilepaskannya tangannya dari leher James.
“Sampai jumpa di neraka, Anna!”
Ditekannya leher Anna dengan sangat kuat oleh James. Anna mencoba berontak namun sia-sia. Tubuhnya tak mampu menghindar dari serangan James. Hanya tangannya yang masih leluasa bergerak-gerak mencari pertolongan Tuhan. Sampai pada akhirnya maut tiba.
Dor!
James terkejut. Dirasakannya rasa panas sesaat pada salah satu bagian tubuhnya. Dadanya berdarah. Lalu rebah ke lantai. Anna mengatur napasnya. Memenuhi kembali paru-parunya dengan oksigen. Anna tersenyum. James mati.
“Kau bodoh, James. Peluru itu masih ada di sana. Aku tak pernah mengeluarkannya, bahkan menelannya.”
-oOo-
Fiksi Bersambung Lainnya || Grup Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H