“Apa yang kau lakukan, Anna?”
“Hanya mengukir berdasarkan pola yang tercetak pada punggungmu. Tiga puluh.”
“Jangan melukaiku!”
“Jangan melukaimu? Kau yakin dengan permintaanmu?”
“Kau gila, Anna!”
“Bukankah itu yang kau inginkan, James?”
“Kubunuh kau!”
“Dengan apa? Pistol?”
“Di mana pistolku?”
“Masih pada tempatnya, James. Pada saku depanmu. Hanya saja, aku telah mengeluarkan pelurunya lalu menelannya.”
Aku lengah. Kelembutan peluk juga cumbunya buatku tak berdaya. Anna menjilat darahku yang tertempel pada pisau mini. Ia lahirkan kebencian pada setiap tatap matanya padaku. Sepertinya aku harus segera bersiap, untuk mematikan atau dimatikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!