Bila rindu paksaku kembali padamu, akan kubawa serta kematian dan kutikamkan pada jantungmu. Berhentilah bernapas. Berhentilah berdesah. Berhentilah bercumbu. Berhentilah berkata: Aku menginginkanmu.
Aku harus segera lupakan ciuman terakhir di stasiun kereta juga desah pada kamar tengah. Adalah sebuah kesalahan telah biarkan kau gauli hasratku. Pergilah ke neraka yang jangan pernah kembali, sebab aku telah bersuami.
----bersambung----
sebuah cerpen dari puisi Khrisna Pabichara "Semacam Ciuman Penghabisan" | unduh ebook Melankoli Warung Kopi DI SINI
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H