Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Semacam Ciuman Penghabisan

30 September 2015   10:12 Diperbarui: 30 September 2015   12:29 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila rindu paksaku kembali padamu, akan kubawa serta kematian dan kutikamkan pada jantungmu. Berhentilah bernapas. Berhentilah berdesah. Berhentilah bercumbu. Berhentilah berkata: Aku menginginkanmu.

Aku harus segera lupakan ciuman terakhir di stasiun kereta juga desah pada kamar tengah. Adalah sebuah kesalahan telah biarkan kau gauli hasratku. Pergilah ke neraka yang jangan pernah kembali, sebab aku telah bersuami.

----bersambung----

sebuah cerpen dari puisi Khrisna Pabichara "Semacam Ciuman Penghabisan" | unduh ebook Melankoli Warung Kopi DI SINI

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun