Mohon tunggu...
Desna Telaumbanua
Desna Telaumbanua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Suka menulis dan membaca cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Ada Yang Mustahil

2 Juli 2024   14:17 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari berikutnya berlalu Aurel malah menjadi anak yang pemalas dan sering membantah apa yang di bilang orang tuanya sama nya, dia seperti orang gila yang tidak tau apa yang akan dia lakukan kalau misalnya dia di suruh ibu nya mengerjakan sesuatu. kadang itu kalau dia sedang duduk air matanya mengalir saja di pipinya.

Hari berikutnya Aurel bangun pagi-pagi sekali, seperti biasa dia tidak pergi kemana-mana melainkan di rumah saja. Entah kenapa hari ini Aurel berbeda dari hari-hari sebelumnya, dia mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan semangat tanpa di suruh dia tau apa yang dia kerjakan. Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan setelah semua selesai dia beristirahat. Lagi-lagi Aurel memikirkan nasib dan masa depan ya sehingga muncul dalam benaknya untuk kabur saja dari rumah, dia mulai membereskan semua keperluannya  keperluannya dalam tas dan juga mengambil uang dari tas ibunya di lemari sebagai ongkosnya.

Sore harinya Aurel baru sampai di pelabuhan karna dia tersesat di jalan di tambah lagi karena dia jalan kaki. Kembali ke orang tua Aurel yang hanya bisa menangis karena mereka tidak menemukan keberadaan anak mereka. Keesokan harinya Aurel sampai di seberang, dia mulai mengunjungi beberapa toko dekat situ untuk menanyakan lowongan kerja hingga dia di terima di toko kue sebagai cleaning service dan toko itu juga mengijinkan dia tinggal disitu

Beberapa bulan berlalu Aurel bekerja disitu dengan semangat dan dia juga sudah membeli handphone agar bisa berkomunikasi dengan orang tuanya melalui temannya Sista serta mengirimkan sedikit uang hasil kerjanya kepada orang tuanya.

Suatu hari saat Aurel sedang libur kerja, dia pergi jalan-jalan di taman dan tiba-tiba ketika dia sedang duduk, tiba-tiba dia di hampiri oleh seseorang.

"Hy, kenalian namaku Cindy apa aku boleh gabung duduk bersama mu?" Sambil mengulurkan tangannya

"Iya boleh, Aurel" menjawab uluran tangan Cindy"

Mereka saling berbagi cerita panjang lebar sampai saatnya mereka pulang ke tempat mereka, kebetulan tempat tinggal Cindy tidak terlalu jauh dari tempat Aurel jadi mereka pulang bersama.

Karena Aurel orangnya sangat baik terhadap Cindy, jadinya Cindy mulai mempengaruhi Aurel agar dia mau bekerja sepertinya sebagai perempuan malam. Awalnya Aurel gak mau karena dia tau itu adalah suatu kesalahan besar tapi disisi lain juga dia mau mendapatkan uang tambahan agar dia bisa kuliah hingga akhirnya dia mau menerima tawaran dari temannya. Dan sekarang karena Aurel sudah terbiasa jadi perempuan malam, dia bisa mendaftarkan dirinya di salah satu universitas mengambil jurusan sastra karena uangnya cukup untuk biaya sekolahnya dan juga sebagian di kirimkan nya sama orang tuanya di kampung akan tetapi karena sibuk dia siang dan malam akhirnya banyak mata kuliah yang gagal dia dan juga pekerjaannya sebagai cleaning service di pecat dia karena jarang masuk kerja dia.

Saat Aurel sedang bekerja di malam hari tiba-tiba dia di pergoki oleh istri laki-laki yang Aurel layani malam itu, perempuan itu menarik keras rambut Aurel hingga dia kesakitan.

"Dasar halang murahan, rasakan ini karena kamu sudah berani menggoda suamiku"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun