"Ohh ya Rel kamu dah makan belum? Makan kita yuk, aku dah mulai lapar banget nihh"
"Emmm belum sihhh"
Sista mengajak Aurel makan karena kebetulan juga dia mau makan siang. Sambil makan mereka bercerita
"Oh iya Sis, apa kamu gak ada niat untuk pergi merantau atau melanjutkan sekolah? kan orang tua kamu kaya" sambil tertawa
"Aurel ada aja. Iya bulan delapan ini nanti aku pergi ke Jakarta untuk kuliah, kamu juga bagaimana?"
"Yaaa tau aja lah Sis bagaimana keluarga ku"
Aurel menceritakan apa yang sedang dia alami saat ini kepada Sista sambil menangis
"Atau bagaimana kalau kamu coba bilang ke mereka pergi bersamaku aja, mungkin mereka izinkan kalau bareng kita" saran Sista
"Bisa juga itu Sis, akan ku coba nanti siapa tau aja boleh" Sambil tersenyum tipis.
Sore harinya Aurel baru pulang dari rumah Sista sedangkan orang tuanya sudah duluan sampai rumah. Malam harinya waktu mereka makan, Aurel mencoba menyampaikan saran dari Sista tadi tapi hasilnya tetap saja seperti kemarin-kemarin. Lagi-lagi Aurel kecewa lagi sampai dia tidak berbicara sedikitpun sampai mereka selesai makan.
Di tengah malam Aurel tidak bisa tidur, dia terus memikirkan alasan agar dia bisa pergi sampai terpikir sama nya untuk kabur dari rumah serta memikirkan berapa biayanya di perjalanan dan sebagainya hingga dia ketiduran.