Mohon tunggu...
Desna Telaumbanua
Desna Telaumbanua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Suka menulis dan membaca cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak Ada Yang Mustahil

2 Juli 2024   14:17 Diperbarui: 2 Juli 2024   14:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore hari tiba, setelah ayah Aurel pulang dari ladang mereka makan pun makan malam.

"Ayah, ibu. Gimana kalau Aurel pergi merantau aja dan kalau ada rejeki nanti Aurel akan mengirimkannya sama ayah dan ibu" mohon Aurel di ikuti dengan air mata yang menetes di pipinya.

Kedua orang tuanya hanya bisa menarik nafas panjang

"Bukannya kami tidak ijinkan nak... Ayah dan ibu hanya takut terjadi sesuatu sama kita" jawab ibunya lembut

"Kenapa sih ayah dan ibu melarang ku untuk pergi memperjuangkan masa depan ku, aku gak mau hidupku susah seperti ini terus, apapun yang terjadi aku kan pergi merantau dan melanjutkan sekolah"

Setelah mengatakan itu Aurel langsung pergi ke kamar, dia membanting pintu kamarnya sangking kecewanya dia dengan jawaban orang tuanya sampai dia meninggikan suaranya karna semua yang dia inginkan tidak diijinkan.Sedangkan kedua tuanya hanya bisa menangis dengan sikap Aurel yang tidak menghargai mereka. Sesampainya di kamar Aurel duduk bersandar ranjangnya sambil menangis, entah kenapa kali ini dia benar-benar sangat kecewa sekali terhadap orang tuanya, dia melampiaskan kekecewaanya itu dengan begadang sampai jam 3 pagi untuk menulis semua apa yang telah dia alami sejak dia tamat SMK sampai saat ini dengan berurai air mata. Keesokan harinya, Aurel baru bangun jam 11 siang, emang sebelum itu ibunya udah berapa kali membangunkan dia tapi tetap saja Aurel tidak mau bangun. Dia langsung menuju meja makan karena dia sangat kelaparan.

"Setiap hari makanannya singkong terus, emang nya gak bisa apa sesekali makan nasi atau apa kek yang lain"

Dalam beberapa minggu ini mereka hanya bisa makan singkong aja dikarenakan masih belum musim panen padi di sawah tempat ayahnya bekerja. Aurel tidak menemukan ayah dan ibunya di rumah jadi dia pergi ke rumah temannya yang jaraknya sedikit jauh dari rumah mereka dengan alasan untuk jalan-jalan saja padahal dia mau meminta makanan sama kawannya.

"Sista... Kamu belum pergi kerja juga?"

"Belum Rel, oh iya... kamu mau kemana Rel?"

"Mau cerita sama mu lah, emang mau kemana lagi coba"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun