Aurel  mengantar makan siang untuk ayahnya di ladang
Di siang hari yang cerah, seperti biasa"Ibu Aurel berangkat dulu ya"
"Iya, kalau pulang nanti langsung balik ke rumah ya jangan kemana-mana"
"Baik ibu"
Aurel pun berangkat dari rumah menuju ladang sambil membawa makanan untuk sang ayah, Di perjalanan Aurel terus memikirkan bagaimana mengenai kehidupan mereka kedepan nya apakah terus menerus seperti ini saja yang hidupnya pas-pasan?, dia bingung apa yang bisa dia lakukan agar kehidupan mereka ke depan tidak seperti ini terus. Tanpa dia sadari sekitar 30 menit dia sudah sampai di ladang dan dia langsung menuju ke pondok yang ada di tengah-tengah sawah kemudian dia memanggil ayahnya
"Ayah, Aurel datang, apakah ayah mau makan sekarang?" Aurel memanggil ayahnya yang jaraknya agak jauh dari pondok
"Iya nak, bentar lagi ayah makan biar ayah  siapkan saja ini tinggal sedikit lagi"
"Baik ayah, Aurel gantung aja di paku makanan ayah ya karena Aurel juga buru-buru mau pulang"
"Iya" jawab ayahnya singkat
Aurel pun langsung pulang kerumah seperti apa yang telah di sampaikan ibunya tadi, tidak seperti biasanya dia mampir ke rumah temannya dulu baru pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian Aurel pun sampai di rumah.
*Aurel seorang akan tunggal dari  keluarga miskin yang berada di ujung desa dekat hutan, dia tamat Sekolah Menengah Atas (SMK) satu tahun yang lalu dan ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi agar dia bisa mencapai impiannya sebagai seorang penulis terkenal, namun karena kondisi keuangan keluarganya yang tidak mendukung jadi itu yang menjadi kendala dalam melanjutkan studinya. Dan dia juga udah dua kali menang jadi beasiswa namun orang tuanya tidak mengizinkan nya pergi jauh dari mereka karena mereka tidak mau jika sesuatu terjadi kepada anaknya maupun mereka namun jarak mereka berjauhan jadi tidak bisa menjaga satu sama lain. Ayahnya seorang petani yang bekerja di ladang orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ibunya karena sudah lanjut usia jadi hanya bisa membantu pekerjaan rumah dan sesekali pergi membantu suaminya di ladang bersama Aurel.*