Bukti Audit dan Kertas Kerja Audit
Bukti Audit
- Dasar dari setiap audit adalah bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi oleh auditor. Seorang auditor harus memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengumpulkan bukti audit yang tepat dan mencukupi dalam setiap proses audit.
- Bukti audit mencakup informasi yang persuasif
- Auditor harus memutuskan untuk menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat
4 keputusan mengenai bukti apa saja yang harus dikumpulkan dan berapa banyaknya :
- Prosedur audit yang akan digunakan
- Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut
- Item-item mana yang akan dipilih dari populasi
- Kapan melaksanakan prosedur tersebut
Program AuditÂ
- Merupakan daftar prosedur audit untuk bidang tertentu atau untuk keseluruhan audit.
- Umumnya mencakup ukuran sampel, item-item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian.
Persuasivitas Bukti
Auditor harus yakin bahwa pendapatnya benar dengan tingkat kepastian yang tinggi. Ada dua penentu persuasivitas bukti, yaitu :
1.Ketepatan bukti
2.Kecukupn bukti
Ketepatan Bukti
Adalah ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reliabilitanya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berkaitan.
- Relevansi bukti
     Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut         dianggap tepat.
- Reliabilitas bukti
     Merupakan tingkatan dimana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya.
6 Karakteristik Reliabilitas :
- Independensi penyedia bukti
- Efektivitas pengendalian internal klien
- Pengetahuan langsung auditor
- Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
- Tingkat objektivitas
- Ketepatan waktu
Kecukupan Bukti
- Kuantitas bukti yang diperoleh akan menentukan kecukupannya
- Diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor
- Dua faktor paling penting dalam menentukan ukuran sampel dalam audit adalah :
     1. Ekspektasi auditor atas salah saji
     2. Keefektifan pengendalian internal klien
Jenis-jenis Bukti Audit
Dalam memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan auditor dapat memilihnya dari 8 kategori yang disebut sebagai jenis-jenis bukti sebagai berikut :
- Pemeriksaan fisik
- Konfirmasi
- Dokumentasi
- Prosedur analitis
- Wawancara dengan klien
- Rekalkulasi
- Pelasanaan ulang
- observasi
Ketepatan jenis bukti
1.Keefektifan pengendalian internal klien memiliki pengaruh yang signifikan terhadap reliabilitas sebagian besar jenis bukti     audit
2.Baik pemerikasaan fisik maupun rekalkulasi mungkin lebih dapat diandalkan jika pengendalian internalnya efektif
3.Jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi untuk memberikan bukti audit yang tepat dalam memenuhi setiap tujuan audit
Hakikat Kertas Kerja
Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan :
1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan   baik.
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah      diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan, dan
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah     diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai       untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Jenis Kertas Kerja
- Program audit
- Working trial balance
- Ringksan juranl penyesuaian dan jurnal pengklasifikasian kembali
- Daftar pendukung
- Daftar utama
- Memorandum audit dan dokumen informasi pendukung
Manfaat Kertas Kerja
1.Untuk menghubungkan catatan klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor.
2.Untuk mendukung pendapatnya dan merupakan bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai.
3.Untuk menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya dalam membuktikan telah dilaksanakannya        dengan baik audit atas laporan keuangan.
4.Untuk mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit yang terdiri dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana.
5.Untuk memberikan pedoman dalam audit berikutnya.
6.Sebagai dasar perencanaan audit tahun selanjutnya.
7.Sebagai catatan bahan bukti dan hasil pengujian yang telah dilakukan.
8.Sebagai dasar untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas.
9.Sebagai dasar untuk supervisi audit oleh supervisor dan partner.
Cara Membuat Kertas Kerja yang Baik
Ada lima faktor cara membuat kertas kerja yang baik yang harus diperhatikan, yaitu:
- Lengkap
- Teliti
- Ringkas
- Jelas
- Rapi
Kepemilikan Kertas Kerja
- SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraph 06 mengatur bahwa kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan milik klien atau milik pribadi.
- Kertas keja yang bersifat rahasia berdasarkan SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun.
Penyimpanan Kertas Kerja
Untuk memudahkan akses dan pemeliharaannya, dokumen KKA perlu dipilah ke dalam beberapa kategori, yaitu:
1.Berkas permanen
2.Berkas berjalan
3.Berkas lampiran
4.Berkas khusus
Â
source :
- Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley., Auditing dan Jasa Assurance : pendekatan integrasi jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. 2008
http://kikihaluuss.blogspot.co.id/2012/06/makalah-bukti-audit-dan-kertas-kerja.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H