Mohon tunggu...
DENY FIRMANSYAH
DENY FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayam Goreng Demokrasi

15 September 2024   06:33 Diperbarui: 10 November 2024   17:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.pexels.com

Maka, menurut sila ke-4 tolok ukur kebenaran adalah al-hikmah (ilmu) dan kebijaksanaan (wisdom), bukan suara terbanyak (voting). Sementara, pilar-pilar negeri ini ditentukan oleh suara mayoritas - suara massa yang umumnya bodoh, lalim, dan fasik - yang merupakan lawan dari hikmah-kebijaksanaan. 

Hikmah-kebijaksanaan bukanlah  milik massa, melainkan milik orang-orang terpilih: elite yang berintegritas, minoritas kreatif. 

Elite yang berkuasa justeru adalah para mutrafin: kaum kaya yang hidupnya mewah berlebihan, yang berkongkalingkong dengan politisi, bukan minoritas kreatif dengan integritas ilmu dan amal (ulama dan cendekiawan). 

Rakyat mesti dipimpin oleh pemimpin yang pro-kepentingan rakyat, bukan kepentingan para mutrafin, para kapitalis yang rakus. Para wakil rakyat seharusnya adalah orang-orang populis yang memihak kepentingan rakyat. Para wakil rakyat itu semestinya pula adalah orang-orang bijak (berilmu, memiliki hikmah) yang tidak serta merta menuruti hawa nafsu orang banyak atau kepentingan sepihak kaum mutrafin.

Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun