Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa "Learned Optimism" Penting Untuk Kesehatan Mental?

15 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 15 Juli 2023   19:00 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manfaat 'Learned Optimism'

Selain berdampak pada kesehatan mental, Learned Optimism juga memberikan manfaat lain. Salah satunya adalah dalam hal produktivitas. Yup, dengan memiliki pandangan yang positif, kita menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk mencapai tujuan.

Manfaat lainnya adalah dalam hal hubungan sosial. Dengan optimisme, kita lebih mudah untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Karena percaya deh, orang lain juga merasakan energi positif yang kita pancarkan.

Bukan cuma itu, optimisme juga berpengaruh pada kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang optimis memiliki risiko yang lebih rendah untuk menderita penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Jadi, manfaatnya tidak hanya untuk pikiran, tapi juga untuk tubuh kita.

Bagaimana Cara Belajar Optimisme?

Belajar optimisme tentu bukan hal yang instan. Tapi, ada beberapa langkah yang bisa dicoba. Salah satunya adalah dengan melatih diri untuk lebih sering melihat sisi positif dari setiap situasi.

Kedua, cobalah untuk lebih bersyukur. Mengingat hal-hal yang bisa kita syukuri dalam hidup ini bisa membantu kita untuk lebih optimis. Dan ketiga, cobalah untuk selalu belajar dari setiap kesalahan dan kegagalan. Jangan melihatnya sebagai akhir dari segalanya, tapi sebagai pelajaran yang berharga.

Contoh 'Learned Optimism' dalam Kehidupan Sehari-hari

Sekarang, kita coba lihat contoh aplikasi Learned Optimism dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika mendapatkan nilai yang kurang baik dalam ujian. Daripada merasa sedih dan putus asa, cobalah untuk melihat ini sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri.

Atau misalnya ketika gagal mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Daripada merasa terpuruk, cobalah untuk melihat ini sebagai kesempatan untuk mencari pekerjaan yang mungkin lebih cocok dan lebih baik.

Tantangan dalam Menerapkan 'Learned Optimism'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun