Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana "Operant Conditioning" Bisa Membentuk Kebiasaan?

4 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 14 Juli 2023   03:02 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pada kenyataannya, memahami operant conditioning dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri.

Apalagi jika kita berbicara tentang membangun kebiasaan baru. Konsistensi dan disiplin sangat dibutuhkan dalam proses ini. 

Meski begitu, dengan pemahaman yang benar dan kesabaran yang cukup, operant conditioning bisa menjadi alat yang efektif untuk membantu membentuk kebiasaan.

Kelemahan Operant Conditioning dalam Membentuk Kebiasaan

Namun, tak ada gading yang tak retak. Operant Conditioning juga memiliki kelemahannya. Terkadang, 'hadiah' dan 'hukuman' tidak cukup efektif dalam membentuk kebiasaan tertentu. 

Misalnya, seorang perokok yang tahu betul bahwa merokok adalah buruk bagi kesehatannya, tetapi tetap merokok.

Hal ini karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi pembentukan kebiasaan, seperti lingkungan, genetika, dan faktor emosional. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa operant conditioning hanyalah salah satu dari banyak cara untuk membentuk kebiasaan.

Operant Conditioning dalam Dunia Digital

Saat ini, dunia digital menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan, apalagi bagi generasi muda. Ternyata, operant conditioning juga mampu berfungsi dengan baik di dunia ini. Misalnya, pernah merasa sulit berhenti bermain game online? 

Itu karena game-game tersebut dirancang sedemikian rupa untuk memberikan 'hadiah' kepada pemainnya setiap kali mencapai tingkat tertentu, sehingga membuat mereka ketagihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun