dari tanah yang ia bajak, bukan untuknya, tapi untuk penjajah.
Di meja Soetomo, ia berbisik:
"Dokter, adakah obat untuk tanahku?
Tubuhku mungkin sembuh,
tapi negeriku berdarah.
"Aku sakit, Dokter,
sakitku bukan karena virus,
tapi karena ketidakadilan penjajah,
karena derita yang kupikul.
Kau tak bisa sembuhkan aku
hanya dengan obat biasa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!