Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Forum Esoterika Dan Enam Prinsip Emas Spiritual Di Era Artificial Intelligence

21 Desember 2024   11:29 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyja.world AI

Saya merumuskan prinsip emas itu berdasarkan 30 tahun riset positive psychology dan neuroscience dalam formula 3P + 2S (Personal Relationship, Positivity, Passion, Small Winning, dan Spirituality).

Di era ini, makna hidup dan kebahagiaan tak lagi hanya dibahas dalam doa atau filsafat. Mereka kini dipetakan oleh ilmu pengetahuan melalui riset positive psychology dan neuroscience.

Temuannya mengungkap satu kebenaran universal: semua manusia memiliki potensi untuk bahagia dan hidup bermakna, tanpa memandang agama atau keyakinan.

Formula ini mengajarkan bahwa kebahagiaan bukanlah puncak, melainkan perjalanan. Ia bukan milik segelintir, tetapi warisan bersama, dapat diakses oleh siapa saja yang mau berjalan dengan sadar dan penuh syukur.

-000-

Keempat: Karena para nabi sudah wafat, maka tak ada lagi otoritas tunggal yang menyatakan tafsir mana dari agama yang benar dan salah.

Beragama di era ini adalah pertarungan tafsir. Artificial Intelligence telah datang memudahkan kita untuk mempelajari dan mengeksplor aneka tafsir yang ada.

AI juga membantu kita untuk melihat tafsir itu dalam sejarah. Pilihlah tafsir yang lebih membawa kesejahteraan, menumbuhkan ilmu pengetahuan, sesuai dengan hak asasi manusia, dan memberikan kebahagiaan. Semua nilai itu kini sudah dibuatkan indeksnya untuk perbandingan.

Di zaman ini, otoritas tunggal dalam menafsirkan agama telah menjadi kenangan sejarah. Para nabi telah wafat, meninggalkan warisan yang kaya akan tafsir, tetapi terbuka bagi perdebatan.

Beragama kini adalah perjalanan menavigasi keragaman tafsir yang tak terbatas.

Artificial Intelligence hadir sebagai alat yang membawa cahaya ke dalam kompleksitas ini. Dengan AI, kita dapat mempelajari, membandingkan, dan memahami tafsir agama dalam konteks sejarahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun