Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Forum Esoterika Dan Enam Prinsip Emas Spiritual Di Era Artificial Intelligence

21 Desember 2024   11:29 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyja.world AI

-000-

Sebagai penutup buku, saya merumuskan enam prinsip utama spiritualitas di era AI. Saya menyebutnya "The Six Golden Principles of Spirituality in the Era of AI."

Pertama: Persamaan sesama Homo sapiens lebih tua, lebih asasi, dan lebih mendalam dibandingkan perbedaan karena keyakinan dan agamanya.

Agama yang dominan saat ini, dilihat dari kelahiran nabinya, baru berusia 1.500--3.000 tahun. Sementara Homo sapiens sudah ada sejak 300 ribu tahun lalu.

Agama yang sekarang dominan baru muncul di satu persen ujung sejarah Homo sapiens.

Hidup secara spiritual di era ini perlu lebih berorientasi mencari persamaan ketimbang perbedaan.

Jika Homo sapiens telah berjalan di muka bumi selama 300 ribu tahun, maka agama-agama dominan yang kita kenal hari ini hanyalah setitik kecil dalam perjalanan itu.

Nabi-nabi besar muncul di ujung 1% terakhir dari sejarah manusia, membawa ajaran yang akhirnya membentuk peradaban. Namun, sebelum itu, manusia telah mengenal spiritualitas. Dalam diam gua, di bawah langit tak terbatas, mereka menyembah api, bintang, atau roh yang tak bernama.

Di era ini, dengan ilmu yang melampaui batas benua dan teknologi yang melipat jarak, perbedaan dalam keyakinan semakin terlihat jelas.

Namun, mungkin kita telah lupa bahwa dasar dari semua keyakinan selalu sama: mencari makna, merawat kehidupan, dan menjawab misteri.

Hidup secara spiritual kini memanggil kita untuk kembali ke akar yang mendalam---melihat persamaan sebagai jembatan, bukan perbedaan sebagai sekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun