Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Forum Esoterika Dan Enam Prinsip Emas Spiritual Di Era Artificial Intelligence

21 Desember 2024   11:29 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyja.world AI

Penutup

FORUM ESOTERIKA DAN ENAM PRINSIP EMAS SPIRITUALITAS DI ERA ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Oleh Denny JA

Di jantung Silicon Valley, pusat gemuruh inovasi digital, sebuah paradoks terungkap. Raksasa teknologi seperti Google, yang menghasilkan algoritma untuk mengukur segalanya, justru mengajarkan karyawan mereka seni untuk melepaskan pengukuran: meditasi dan mindfulness.

Di tengah kode-kode yang mengutamakan kecepatan, manusia diingatkan untuk berhenti dan jeda sejenak.

Spiritualitas, yang dulu bersandar pada dogma, kini bertransformasi menjadi keterampilan hidup. Ia tak lagi eksklusif milik kuil atau gereja, tetapi masuk ke ruang kerja, di mana jadwal rapat dan notifikasi bertemu.

Sebuah bentuk baru lahir: spiritualitas tanpa embel-embel agama, tanpa janji surga, tetapi membawa ketenangan di dunia yang terus melaju.

Apa yang baru dari spiritualitas ini? Ia hadir dengan sekuleritas yang segar, menjembatani kebutuhan batiniah dan tuntutan duniawi. Tak ada dogma yang harus dihafal, hanya napas yang perlu disadari. Para pekerja tak perlu menjadi murid, cukup menjadi diri sendiri yang sadar.

Namun, apakah ini hanya utilitarian, sarana meningkatkan produktivitas? Atau, seperti algoritma yang terus belajar, manusia menemukan kembali kebutuhannya untuk berhenti, merenung, dan hidup?

Di balik kesibukan, Silicon Valley mengingatkan kita bahwa kemajuan sejati adalah perjalanan ke dalam diri. Spiritualitas, meski berbaju baru, tetap adalah pencarian atas makna yang sama: kedamaian dan hidup bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun