Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Airmata Jurnalis Perang

26 Oktober 2024   08:04 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://m.facebook.com/Denny.JAWorld/

Foto dirinya di bak mandi Hitler di apartemen pribadi sang diktator di Munich adalah salah satu gambar paling ikonik dari zamannya. Dalam foto tersebut, Lee duduk di bak mandi, sepatu bot yang kotor tergeletak di lantai---sebuah simbol ironi, keangkuhan, dan kemenangan.

Foto itu melambangkan bagaimana perang dapat membawa seseorang dari kemewahan ke kengerian.

Namun, meskipun karyanya sangat dihargai, Lee menyembunyikan sebagian besar hasil karyanya setelah perang. Foto-foto, catatan, dan artefak lainnya disimpan di loteng rumahnya di Inggris selama bertahun-tahun.

Dia enggan berbicara tentang perang, seolah-olah menyimpan karya-karyanya juga berarti menyimpan kenangan yang paling menyakitkan.

-000-

Penemuan Karya-Karyanya

Setelah Lee Miller meninggal pada 1977, anaknya, Antony Penrose, menemukan koleksi karya ibunya yang luar biasa tersembunyi di loteng.

Antony, yang selama ini tidak sepenuhnya mengerti penderitaan yang dialami ibunya, akhirnya mulai memahami trauma dan kekuatan yang ada di balik karya-karya tersebut.

Penemuan ini membangkitkan kembali minat publik terhadap Lee Miller sebagai salah satu fotografer dan jurnalis perang terbesar dalam sejarah.

Kisah penemuan karya-karyanya ini, bagaimanapun, adalah simbol dari hubungan yang tidak mudah antara seorang ibu dan anaknya.

Antony tumbuh tanpa mengetahui kedalaman trauma yang dialami ibunya, dan penemuan ini adalah cara untuk mendekatkan dirinya kepada warisan dan luka ibunya yang selama ini tersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun