Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Satu Pena

Kumpulan Catatan Denny JA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Airmata Jurnalis Perang

26 Oktober 2024   08:04 Diperbarui: 26 Oktober 2024   08:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://m.facebook.com/Denny.JAWorld/

Sebagai fotografer perang untuk Vogue, dia meliput berbagai peristiwa penting di Eropa---dari pembebasan Paris hingga kamp konsentrasi Dachau dan Buchenwald.

-000-

Trauma di Medan Perang

Momen yang mungkin paling membekas dalam hidupnya adalah ketika dia memasuki kamp-kamp konsentrasi yang baru dibebaskan. Foto-foto yang dia ambil di Dachau dan Buchenwald adalah bukti visual yang tidak bisa dipungkiri dari kekejaman Nazi.

Potret-potret wajah para tahanan yang kurus kering, tubuh-tubuh yang hancur, dan tumpukan mayat menciptakan gambaran yang tak terlupakan.

Namun, Miller bukan hanya menyaksikan kengerian ini melalui lensa kameranya. Dia hidup bersama trauma yang ditinggalkan oleh pengalaman-pengalaman itu.

Setelah perang, dia menderita depresi berat.  Ketidak-mampuannya  untuk memproses semua kekerasan dan kehancuran yang dia lihat membawanya semakin menjauh dari dunia, bahkan dari keluarganya.

Setiap hari adalah pertarungan untuk melupakan atau mencoba memahaminya.

-000-

Karya Legendaris Lee Miller

Karya-karya Lee Miller tidak hanya dikenal karena kualitas teknis atau keindahan artistiknya, tetapi karena kemampuannya menangkap momen-momen manusiawi di tengah kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun