Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memastikan Minyakita Tetap Minyak Kita

19 Februari 2023   13:33 Diperbarui: 20 Februari 2023   18:08 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan pembatasan pembelian juga hanya alternatif solusi. Namun pembatasan itu tidak akan diberlakukan jika saja stok melimpah dan harga stabil. Justru menemukan titik sumbatan terhadap kelangkaan, itulah yang utama perlu dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai penggagas Minyakita. Kerjasama lintas sektoral dan lintas lembaga dan instansi perlu dilakukan agar sumbatan kelangkaan segera didapat dan ditemukan jalan keluarnya.

Disisi lain, Minyakita sangat rentan dipolitisasi. Hal ini perlu diwaspadai. Sejak dahulu, politik Indonesia tidak pernah lepas dari politisasi komoditas apalagi komoditas yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Sebentar lagi kita memasuki Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Seperti sudah menjadi pola rutin bahwa kenaikan harga dan kelangkaan produk akan selalu terjadi. Sebagai warga negara yang baik, mari mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga komoditas dasar tersebut. Jangan membiarkan Minyakita bukan lagi minyak kita karena langka dan mahal.

.....

Binsar mengambil beberapa potong pisang goreng yang masih panah dari wadahnya diatas meja dan menaruhnya di sebuah piring kecil. Tanpa suara dan tanpa sepengetahuan Sandra yang sedang asyik membolak balik gorengan di dalam wajan penggorengan, Binsar segera berlalu dari dapur.

" Eeeeeeee.....mo kau bawa kemana pisang goreng itu, Sarrrr?"

Sebuah perkataan bernada teriakan yang tidak begitu asing lagi terdengar oleh Binsar, suara Sandra. Seperti diberi aba-aba, Binsar berhenti tepat didepan pintu dapur membelakangi Sandra.

"Bukannya bantuin kupasin, malah asyik nyomotin pisang goreng. Sinih, balikkin...." sambungnya.

Binsar perlahan membalikkan badan dan melangkah berdiri dihadapan Sandra sambil memegangi piring kecil berisi pisang goreng didepan dadanya. Binsar menatap Sandra penuh makna, tanpa bicara sepatah katapun. Tatapan yang sangat dikenali Sandra.

"Hmmm...ya udah, kita makannya disini aja, berdua. Lagian aku udah selesai menggoreng kok..." ujar Sandra mengusap pipi kanan Binsar. Selesai mematikan kompor gas, pisang goreng terakhir yang telah ditiriskan berpindah tempat ke wadahnya.

Sore itu, ditemani kudapan pisang goreng dan secangkir kopi hitam yang diminum berdua, Binsar dan Sandra tenggelam dalam pembicaraan seputar Minyakita yang tak kunjung berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun