Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

The Missing Link adalah Nol: #1

27 Maret 2023   14:16 Diperbarui: 27 Maret 2023   15:24 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fisika makro adalah fisika yang mengamati benda atau zat yang ukurannya besar bahkan sangat besar, sampai pada planet, bintang, galaksi dan mencoba membuka rahasia dari jagat raya. Fisika makro mengamati benda yang tampak, bagaimana benda itu, hingga merumuskan bagaimana benda itu bisa bergerak atau digerakkan. Bagaimana sebuah benda bisa bergerak? Kemudian bagaimana posisi benda bergerak terhadap benda lain yang juga bergerak? Teori yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah teori gravitasi dari Newton dan juga pembaruan dari Einstein yaitu teori relativitas.

Teori relativitas digunakan untuk menerangkan gerak benda terhadap benda lain ataupun terhadap pengamat, baik pengamat yang diam ataupun pengamat yang juga bergerak. Kemudian untuk menjelaskan bagaimana kita bisa berdiri di bumi tanpa terbang melayang-layang, atau istilahnya gravitasi, maka Enstein mengajukan teori bahwa "Benda karena ukurannya yang sangat besar, maka ia akan melengkungkan dimensi ruang dan waktu. Itulah sebabnya mengapa kita tersedot, berdiri di bumi. Sebab ruang yang melengkunglah kita bisa berdiri dimanapun kita menginjakkan kaki di bumi. 

Itulah capaian ilmu fisika saat ini, ini hanya ringkasan kecil dari semua capaian ilmu fisika, untuk memahaminya lebih dalam silahkan untuk mencari dari sumber lain. Artikel hanya berisi gambaran umum saja, dan ditujukan untuk dibaca oleh semua kalangan. Mungkin ada banyak perbedaan dalam pengilustrasian dengan ilmu fisika murni.

Kimia, kimia adalah lanjutan dari fisika yang mengamati lebih dalam tentang materi atau zat.  Kimia mengamati sebuah materi, kemudian merumuskan struktur pembentukannya, menentukan sifatnya, membuat susunan strukturnya, dan perubahan materi tersebut. Semua dilakukan dari tingkat atom atau unsur terkecil, hingga mencoba merekayasa pembentukan materi baru, atau pemurnian materi yang sudah ada. Permurnian diperlukan karena hampir sebagian besar unsur di bumi ini ditemukan dalam bentuk campuran, bukan unsur murni. 

Materi di alam dalam bentuk campuran atau istilah dalam kimia disebut dengan senyawa / molekul, diteliti atau diamati kemudian ditemukan bahwa materi tersebut tersusun dari beberapa unsur murni. Kimia kemudian mencoba memecah senyawa tersebut hingga bisa diindetifikasi unsur murni penyusun senyawa itu. Kemudian dari unsur murni yang diidentifikasi kemudian kimia mencoba merumuskan sifat-sifat dari unsur tersebut. Kimia juga mencoba merumuskan sifat-sifat dari senyawa atau molekul alam, kemudian mencoba memanfaatkannya. 

Kimia juga telah mencoba membuat senyawa baru, menguji sifatnya dan menfaatkannya. Dan hari ini, kita tidak bisa lepas dari senyawa-senyawa baru yang telah dibuat dalam laboratorium kimia. Sebuah kemajuan yang luar biasa dalam bidang kimia.

Biologi, biologi adalah bagian dari cabang ilmu sains yang mempelajari tentang mahluk hidup. Sebetulnya tidak hanya mahluk hidupnya saja yang dipelajari dalam biologi, tetapi juga hal-hal yang menyangkut tentang kehidupan ataupun sesuatu yang menyokong kehidupan. Biologi mengamati mahluk hidup hingga pada tingkat terkecil penyusun mahluk hidup atau kita sebut sel. Biologi sudah mengungkap bahwa ada mahluk hidup yang terdiri dari satu sel saja.

Mahluk hidup mikro ini biasa disebut dengan bakteri. Bahkan ada mahluk lebih kecil dari itu,dikenal dengan sebutan virus. Biologi juga sudah pada tingkat bisa mampu menduplikasi mahluk hidup dengan teknik yang diberi nama kloning. Jika kloning menduplikasi mahluk hidup itu utuh seperti mahluk yang dijadikan sumber kloning, saat ini biologi telah mampu mengembangkan hanya sebagian jaringan, organ dari mahluk hidup. Teknik ini dimaksudkan untuk mengembangkan daging hewan, tanpa mengembangbiakan hewan tersebut.

Itulah sedikit tinjauan tentang sains (Fisika, Kimia, Biologi). Tentu saja hanya sebuah cuplikan kecil dari pencapaian besar sains. Saat ini perkembangan dari ketiganya, telah menciptakan sesuatu yang baru yaitu teknologi. Dengan adanya teknologi, perkembangan sains mengalami lompatan besar. Dengan teknologi komputasi, perhitungan dan perkiraan menjadi lebih mudah. Pengumpulan data lebih cermat dan sesorang yang datang kemudian, tidak perlu melakukan pengamatan dari awal lagi, mereka cukup menggunakan data pengamatan dari peneliti sebelumnya yang sudah dibukukan atau dikomputerisasi.

Rumus universal terciptanya mahluk hidup dan jagat raya

Lalu pertanyaannya adalah, sejauh mana sainstek ini bisa membuktikan bahwa semesta atau jagat raya ini dimulai dari nol? Atau sedekat apa sainstek ini pada bukti bahwa kehidupan ini dimulai dari nol atau terjadi dengan sendirinya? Menurut saya sih sudah sangat dekat, sainstek saat ini sudah sangat dekat dengan pembuktian bahwa semesta alam atau kehidupan ini dimulai dari nol atau terjadi dengan sendirinya. 

Kemudian syarat apa yang diperlukan untuk mencapai bukti bahwa semesta alam, atau kehidupan itu terjadi dengan sendirinya? Yang dibutuhkan sainstek saat ini untuk membuktikan bahwa semesta ini dan kehidupan ini terjadi dengan sendirinya adalah sebuah rumus gerak atau rumus mekanika gerak. Bukankah sudah ada rumus itu di fisika? Iya memang sudah ada, tapi yang diperlukan adalah sebuah rumus satu untuk semuanya. Dan rumus yang ada saat ini belum cukup untuk menjelaskan gerak partikel pada fisika kuantum. Lalu rumus seperti apa yang diperlukan untuk menjawab atau membuktikan bahwa semesta dan kehidupan ini terjadi dengan sendirinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun