Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

The Missing Link adalah Nol: #1

27 Maret 2023   14:16 Diperbarui: 27 Maret 2023   15:24 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cabang-cabang ilmu itu meliputi Fisika, Kimia dan Biologi. Cabang ilmu sains inilah yang mencoba menjelaskan asal-usul alam semesta beserta kehidupan hingga bisa diterima oleh akal dan tertangkap oleh indra. Sedang cabang ilmu yang lain yang mencoba menjelaskan asal-usul kehidupan ini, misalkan sastra, bahasa atau agama hanya dianggap dongeng sehingga tidak bisa diterima oleh akal. Selain cabang ilmu sains jika ada yang mencoba menjelaskan asal-usul kehidupan maka itu diberi label tidak logis, dicap khayalan.

Asusmi Ilmu pengetahuan dan teknologi

 Ilmu pengetahuan saat ini yang kita pelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia ini, berangkat dari akar masalah yang sama. Orang-orang yang kita sebut ilmuan atau para ilmuan ini atau bahkan kita, saat ini beranggapan sama, yaitu menganggap bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, perbendaharaannya, tanah, air, udara, hewan, tumbuhan, planet, bintang, matahari, bulan, meteor, komet dan seterusnya, semua berawal dari tidak ada (NOL atau KOSONG).

Dan Ilmu pengetahuan bekerja berdasarkan asusmi itu, dan berusaha membuktikan asumsi itu dengan membuat teori bagaimana itu terjadi?, bagaimana itu bisa bergerak?, bagaimana itu bisa berubah? Maka dalam buku ini atau artikel ini, saya mengajak semuanya saja untuk meninjau ulang asumsi kita bahwa semua berawal dari nol. Jangan-jangan selama ini anggapan kita salah? Lalu kenapa kita meninjau ulang anggapan kita bahwa semua ini berawal dari nol (kosong / tidak ada). 

Bukankah jika ada botol kosong hampa udara yang tertutup rapat tanpa ada celah untuk partikel masuk, maka selamanya botol itu tidak akan pernah ada isinya sesuatu apapun. Anggapan bahwa semua berawal dari nol atau kosong inilah yang saya maksud sebagai the missing link dalam buku atau artikel ini. Meninjau asal mula kita mengembara dalam ilmu pengetahuan tidak ada salahnya seperti saya meninjau ulang definisi dari nol itu sendiri. 

Sebelum kita menelaah atau meninjau ulang lalu mengajukan asumsi atau bahkan teori baru, ada baiknya kita melihat lagi capaian ilmu pengetahuan atau sains saat ini. Sudah sejauh mana sains saat ini bergerak. Sudah seberapa dekat ilmu pengetahuan ini bisa merumuskan asal-usul kehidupan dan alam semesta. Hal ini kita perlukan supaya kita bisa mengukur seberapa jauh nanti kita harus mengejar, atau jika itu salah arah kita bisa memperkiraan jarak dan waktu yang kita perlukan untuk kembali.

Capaian Fisika, Kimia dan Biologi

Fisika dan capaian fisika, fisika adalah cabang sains yang mempelajari tentang materi atau benda-benda. Cara kerja fisika dengan mengamati benda-benda di sekitar kita, kemudian sampai pada simpulan bahwa benda-benda di sekitar kita digolongkan atas tiga kelompok besar yaitu padat, cair dan gas. Kemudian mengamati bentuk dan dimensi dari sebuah benda lalu diukur. Maka fisika sampai pada besaran dan satuan ukur. Pengukuran dilakukan untuk mengambarkan secara presisi dari sebuah benda, pajang, lebar dan tinggi, massa benda, konsentrasi yang mempengaruhi benda, volume, suhu dan perubahan bentuk dan dimensinya. 

Fisika juga mengamati bagaimana sebuah benda atau materi mempengaruhi benda atau materi lain. Hingga pengaruh itu bisa membuat sebuah benda bergerak satu dengan yang lainnya. Fisika juga menghitung jarak dan waktu pergerakkan dari sebuah benda. Sampailah fisika pada teori tentang gerak benda dan merumuskan pergerakkan benda. Dan rumus gerak yang ada saat ini sudah cukup presisi meramal pergerakan benda dan posisi benda tersebut terhadap benda lain ataupun pengamat dari pergerakan benda tersebut. 

Fisika yang seperti ini dikenal dengan fisika mekanik, atau cukup disebut mekanika. Kemudian ilmu fisika atau ilmu materi ini juga bergerak ke dua arah berdasarkan besar dan kecilnya materi. Fisika yang mengamati benda-benda besar bahkan sangat besar sampai planet, bintang dan galaksi kita kenal dengan fisika makro, sedangkan fisika yang mengamati seberapa kecil materi, hingga materi tersebut sudah tunggal dan tidak bisa dibagi-bagi lagi disebut fisika mikro, atau populer dengan sebutan fisika kuantum.

Fisika kuantum adalah fisika yang mengkhususkan diri mengamati benda atau zat sampai pada ukuran yang sangat kecil sehingga tidak mungkin benda itu untuk dibelah lagi atau dipotong lagi dan disebut dengan nama atom. Tetapi kemudian juga menemukan ada fenomena bahwa mungkin masih ada partikel subatom di dalam atom. Jadi atom masih tersusun lagi dari subatom, dan terdiri dari tiga jenis yaitu, proton atau inti atom, bermuatan positif, kemudian ada neutron bermuatan netral dan besarnya hampir sama dengan proton, dan yang ketiga adalah elektron, massanya 1.800 kali lebih kecil dari masa proton dan bermuatan negatif. 

Elektron ini mempunyai sifat merespon terhadap cahaya, jadi ketika ada cahaya datang menyinari atom, maka elektronnya melompat dari atom tersebut. Kita buat perumpamaan saja ya, biar mudah menjelaskan, jadi atom itu seperti kolam ikan, proton dan neutron itu menentukan dimensi dari atom (panjang, lebar, tinggi atau satu paket volume atom) sedangkan elektron itu adalah ikan-ikan yang berenang dalam atom. Ketika ada makanan (cahaya) maka ikan-ikan (elektron-elektron) itu melompat-lompat berebut makan itu. Mungkin seperti itu perumpamaan partikel subatom di dalam atom.

Dukumen Pribadi
Dukumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun