Jika dalam angka satu sampai angka sepuluh kita bisa memahami siklus dari mahluk, bahwa semua mahluk itu berawal dari Tuhan Allah subhanahu wa ta’ala dan kembali ke Allah subhanahu wa ta’ala. Maka sistem operasi bilangan adalah proses yang terjadi antara mahlukNya.
Sistem operasi bilangan
Perkalian dan pembagian berpasangan dan ini merupakan sebab, sedangkan penjumlahan dan pengurangan perpasangan yang menjadi akbibat. Maka dalam aturan sistem operasi bilangan perkalian didahulukan dari pembagian, baru kemudian penjumlahan dan terakhir pengurangan. Perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan.
Kembali lagi ke hukum dari mahluk yang berpasang-pasangan, ada sebab akibat, ada aksi reaksi, ada pergi pulang, ada bertemu berpisah dan sebagainya. Kita tidak bisa lepas dari hukum berpasang-pasangan yang menjadi atau mengikat setiap mahluk. Maka sistem operasi bilangan itu juga menggambarkan kejadian / proses yang terjadi.
Perkalian(×)
Mari kita ambil contoh pertemuan antara rasa dan jenis buah. Misalkan ada rasa asam dan manis, dengan jenis buah apel, mangga, dan jeruk
Maka pertemuan / perkalian dari dua rasa : asam dan manis dan dari 3 jenis buah : apel, mangga, dan jeruk kita dapati 6 jenis pasangan baru yaitu : apel asam, apel manis, mangga asam, mangga manis, jeruk asam, dan jeruk manis. Maka dalam hukum perkalian, perkalian bisa terjadi dengan bilangan berapapun dan atribut (jenis satuan) apapun.
Pembagian adalah operasi pembalik dari perkalian, jika perkalian adalah pertemuan maka pembagian adalah perpisahan. Atau perkalian adalah penyatuan maka pembagian adalah penguraian. Maka untuk memahami pembagian mari kita uraikan dari hasil pertemuan rasa dan jenis buah diatas.
Dari tabel pembagian / penguraian / pemisahan antara jenis buah dan rasanya, kita dapati bahwa setelah diuraikan jumlahnya berkurang sesuai kelipatannya. Dari 6 diurai menurut 2 rasa, hasilnya 3. Ini adalah kebalikan dari 2 rasa disatukan dengan 3 jenis buah hasilnya ada 6 satuan buah dengan rasanya.